🔥 Diskusi Menarik

Dok bagaimana cara menanamkan pemikiran positif korban bully

Ketika dirinya merasa marah sedih dan cemas dan menjadi menutup diri tidak mau bersosialisasi

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Terjadinya bullying di lingkungan sekolah selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua, terutama jika anaknya yang menjadi korban. Anak yang mengalami bullying akan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut sehingga mempengaruhi perilaku yang ditampilkan, atau bahkan akan berdampak pada kondisi mental buruk yang berlanjut hingga dikemudian hari jika tidak segera diatasi.


Saat ini, pelaku bullying tidak hanya fokus pada kekurangan seseorang, tetapi hal yang menjadi kelebihan dari orang tersebut menjadi bahan target bullying. Misalnya dalam hal ini, prestasi yang seharusnya menjadi kebanggaan anak dan orang tuanya, justru menjadi bahan bullying bagi pelaku. Hal tersebut menjadi situasi yang membuat anak tidak nyaman, dan juga mengganggu kegiatan sehari-harinya. Dampak dari perilaku bullying bagi anak, yaitu motivasi berprestasi menurun, sering murung, sering menangis, atau bahkan sampai tidak mau sekolah.


Perlu diketahui bahwa anak yang menjadi korban bullying, pada dasarnya akan berusaha dan belajar untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dengan demikian, anda sebagai orang tua tidak dianjurkan untuk memarahi atau memukul anak karena ketidakberaniannya membela diri sendiri. Hal tersebut hanya akan memperburuk kondisinya jika dilakukan. Sebagai orang tua, sebaiknya beri kesempatan kepada anak untuk berproses, tetapi tetap dalam pendampingan dan pengawasan anda, misalnya dengan melatih anak untuk berani berkata tidak menyukai atau menolak perilaku temannya saat membuat ia tidak nyaman. Anda juga tidak perlu memarahi pelaku bullying, tetapi anda bisa mendiskusikan hal tersebut kepada orang tua pelaku dengan meminta bantuan pihak sekolah.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak korban bullying, yaitu membangun komunikasi terbuka dan hangat dengan anak agar anda lebih memahami kondisi, pikiran dan perasaan anak. Selain itu, dengan komunikasi terbuka, anak juga menjadi terbuka untuk menceritakan pikiran dan perasaannya. Anda juga perlu melatih anak untuk berani menyampaikan kebenaran dan membela diri saat dibully. Anda juga dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga anak mulai memahami kondisinya dan temannya. Hal yang tidak kalah penting adalah membantu anak untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan membantu anak menyadari bahwa hal tersebut dapat dibanggakan karena ia berharga dengan apa yang dimiliki. Dengan demikian, harga diri anak dapat meningkat, serta dapat mengembangkan perasaan cinta akan diri sendiri, baik itu pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak/ psikolog pendidikan jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani.


2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya ingin mengawali dengan menyampaikan betapa pentingnya perasaan yang Anda alami saat ini. Merasa marah, sedih, dan cemas akibat pengalaman bullying adalah reaksi yang sangat manusiawi. Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan penting untuk diingat bahwa perasaan tersebut valid. Menghadapi situasi seperti ini bisa sangat menantang, tetapi ada cara untuk membantu Anda menanamkan pemikiran positif dan mengatasi dampak emosional yang ditimbulkan.

Mari kita identifikasi dan analisis situasi yang Anda hadapi. Bullying dapat meninggalkan bekas yang mendalam, baik secara emosional maupun psikologis. Rasa marah dan cemas yang Anda rasakan mungkin berasal dari pengalaman merasa tidak berdaya atau terancam. Ini bisa menyebabkan Anda menutup diri dan menghindari interaksi sosial, yang pada gilirannya dapat memperburuk perasaan kesepian dan depresi. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berisiko mengarah pada masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan atau depresi.

Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan serta kebahagiaan. Penting untuk mengingat bahwa pengalaman bullying bukanlah cerminan dari nilai diri Anda. Anda memiliki kekuatan dan potensi yang luar biasa, dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai membangun kembali kepercayaan diri dan pola pikir positif.

Salah satu pendekatan yang dapat Anda gunakan adalah terapi perilaku kognitif (CBT). CBT membantu Anda mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin muncul akibat bullying. Anda bisa mulai dengan melakukan afirmasi positif setiap hari. Cobalah untuk meluangkan waktu 3-5 menit setiap pagi untuk mengucapkan kalimat positif kepada diri sendiri. Misalnya, "Saya berharga dan layak dicintai," atau "Saya memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan ini. " Menuliskan afirmasi ini dan menempelkannya di tempat yang mudah terlihat, seperti cermin atau layar komputer, dapat membantu Anda mengingatnya sepanjang hari.

Selain itu, penting untuk bersikap realistis dalam menetapkan tujuan. Hindari menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi yang dapat menyebabkan lebih banyak kecemasan. Fokuslah pada langkah-langkah kecil yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan kesejahteraan Anda. Misalnya, jika Anda merasa cemas untuk bersosialisasi, mulailah dengan berinteraksi dengan satu orang yang Anda percayai, dan secara bertahap tingkatkan interaksi sosial Anda.

Praktik mindfulness juga bisa sangat membantu. Luangkan waktu untuk meditasi atau latihan pernapasan yang dalam. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Anda juga bisa mencoba aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau berolahraga, yang terbukti dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Mencari dukungan dari orang lain sangat penting. Berbicaralah dengan teman dekat, anggota keluarga, atau bahkan seorang profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Anda merasa lebih terhubung. Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda; berbicara tentang pengalaman Anda dapat menjadi langkah besar dalam proses penyembuhan.

Sebagai tambahan, cobalah untuk terlibat dalam kegiatan yang Anda nikmati dan yang dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda. Ini bisa berupa hobi, olahraga, atau kegiatan kreatif. Ketika Anda melakukan sesuatu yang Anda cintai, Anda akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam diri sendiri.

Penting untuk diingat bahwa hidup tidak selalu mudah, dan setiap orang menghadapi tantangan. Namun, melalui setiap kesulitan, ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil. Anda memiliki kekuatan untuk bangkit dari pengalaman ini dan menemukan kembali diri Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada banyak orang yang peduli dan siap mendukung Anda.

Saya ingin menekankan bahwa Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian. Teruslah berjuang, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa perlu. Anda memiliki potensi untuk mengatasi semua ini, dan saya percaya bahwa Anda akan menemukan jalan menuju pemulihan dan kebahagiaan. Teruslah berusaha, dan ingat bahwa Anda memiliki dukungan di sekitar Anda.

3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan