apakah menjilati celana dalam bekas orang lain bisa terjangkit HIV
Cemas setelah anak mengalami sakit dll
Mom, saya org tua dr anak yg usianya 2th5bln, nah saya punya kecemasan brlhihab STLH ank sy kejang demam. Aplg smjk suka baca2 artikel soal autis, anak epilepsi dll Jd sayaa ngrsa kecemasan sy jd makin2 parah. Pdhl ank sy sehat2 aja Alhamdulillah gada apa2 gimana ya moms
1 komentar
Terbaru
Halo Rizkar, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sebagai orang tua, tentunya selalu menginginkan yang terbaik buat anak, termasuk mengharapkan anak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Munculnya kekhawatiran sebagai orang tua terkait kondisi kesehatan anak, merupakan bentuk kewaspadaan agar anak tidak mengalami kondisi seperti yang dikhawatirkan tersebut. Adanya kehawatiran yang demikian adalah hal yang wajar terjadi. Namun, jika berlangsung secara berlebihan dan terus-menerus, maka akan membuat anda tidak nyaman dalam menjalani keseharian, pikiran dan perasaan menjadi tidak tenang/ gelisah, bahkan menjadi overprotektif terhadap anak.
Perlu diketahui bahwa adanya kecemasan yang berlebihan dapat dipicu oleh berbagai faktor, dalam hal ini salah satunya adalah adanya pengalaman yang anda pernah hadapi saat anak mengalami kejang ketika demam. Dengan demikian anda melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi agar kejadian buruk lainnya tidak terjadi lagi, termasuk dengan sering mencari informasi melalui membaca artikel. Hal tersebut baik untuk dilakukan agar menambah pengetahuan, tetapi jika informasi yang diperoleh tersebut membuat anda semakin cemas maka perlu untuk dibatasi. Apabila sewaktu-waktu anda melihat adanya gejala atau perubahan perilaku pada anak anda, maka sebaiknya diperiksakan kepada profesional sehingga memperoleh penanganan yang tepat. Anda tidak dianjurkan untuk mendiagnosa sendiri, karena diagnosa hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional melalui proses pemeriksaan yang mendalam.
Selain itu, saat perasaan cemas anda muncul, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda pada kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.