Sy mau tanya dok, anak sy dbawah bibir nya merah terus beruntusan, dikasik salep apa yaa dok yang aman untuk anak umur 3 thn. Terimakasih🙏
Bilirubin anak lebih dari normal
Anak saya umur 1 minggu bilirubin 18.7.mg ee..sama mnm asih banyak.. apakah harus di rawat ap cukup di jemur pagi aj dokk
1 komentar
Terbaru
Halo Sigit, terima kasih atas pertanyaan anda.
Bayi kuning adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan umumnya tidak berbahaya. Tanda-tanda bayi kuning mudah terlihat karena ciri khas pewarnaan kuning pada kulit dan juga pada bagian putih mata. Istilah medis untuk kondisi ini adalah ikterus neonatorum atau ikterik.Penyebab bayi kuning atau ikterik adalah kadar bilirubin yang tinggi dalam darah. Bilirubin ini adalah pigmen kuning dalam sel darah merah.Kelebihan bilirubin terjadi karena organ hati bayi belum cukup matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah. Seiring dengan berkembangnya fungsi organ hati bayi dan mulai meningkatnya asupan bayi, penyakit kuning akan berangsur hilang dengan sendirinya.Pada kebanyakan bayi, penyakit kuning ini tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya sekitar 2-3 minggu setelah lahir.Namun, apabila bayi kuning setelah lebih dari 3 minggu sejak lahir maka ini bisa menjadi pertanda adanya kondisi lain yang perlu diperhatikan. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi bayi.Meskipun jarang terjadi, tapi apabila kadar bilirubin meningkat secara berlebihan dan tidak dikeluarkan tubuh, bayi lebih berisiko menjadi tuli, terkena lumpuh otak (cerebral palsy), kerusakan otak (kernikterus) dan bahkan kematian.
Gejala pada bayi yang mengalami ikterus neonatorum yaitu kulit dan bagian putih pada mata bayi menjadi warna kuning atau yang sering disebut dengan bayi kuning.Warna kadang-kadang dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke dada, perut, kaki, dan telapak kaki. Pada bayi baru lahir, gejala lain ikterik adalah:
- Urin bayi berwarna kuning pekat
- Feses bayi berwarna pucat
- Terkadang, bayi dengan ikterus parah bertubuh lemah dan tidak mau menyusu.
Ikterus disebut normal (fisiologis) jika muncul setelah 24–72 jam dan menghilang sebelum usia 2 minggu. Pada kondisi ini, bilirubin yang belum terkonjugasi (Unconjugated bilirubin) terdeteksi kurang dari 15 mg/dl, namun menurut AAP masih dianggap normal jika di bawah 17–18 mg/dl. Contoh penyebab yang sering dari ikterus jenis ini adalah kurangnya asupan ASI. Ikterus dikatakan tidak normal apabila :
- Timbul pada saat lahir atau kurang dari 24 jam setelah lahir
- Kenaikan kadar bilirubin yang berlangsung cepat (> 5 mg/dL per hari)
- Bayi premature
- Menetap bahkan setelah usia 2 minggu
- Peningkatan bilirubin terkonjugasi (conjugated bilirubin) > 2 mg/d.
Penanganan untuk bayi yang kuning :
Pada hiperbilirubinemia, bayi harus tetap diberikan ASI dan jangan diganti dengan air putih atau air gula karena protein susu akan melapisi mukosa usus dan menurunkan penyerapan kembali bilirubin yang tidak terkonyugasi. Pada keadaan tertentu bayi perlu diberikan terapi sinar. Yang perlu diperhatikan pada bayi yang mendapat terapi sinar adalah sedapat mungkin ibu tetap menyusui atau memberikan ASI yang diperah dengan menggunakan cangkir supaya bayi tetap terbangun dan tidak tidur terus. Bila gagal menggunakan cangkir, maka dapat diberikan dengan pipa orogastrik atau nasogastrik, tetapi harus segera dicabut sehingga tidak mengganggu refleks isapnya. Kegiatan menyusui harus sering (1-2 jam sekali) untuk mencegah dehidrasi, kecuali pada bayi kuning yang tidur terus, dapat diberikan ASI tiap 3 jam sekali. Jika ASI tidak cukup maka lebih baik diberikan ASI dan PASI bersama daripada hanya PASI saja.
Pada kasus anak anda, apabila anak anda masih mau minum ASI dan produksi ASI ibu baik serta geraknya aktif maka tidak apa-apa apabila anak anda dijemur di bawah sinar matahari setiap pagi selama 15 menit dan usahakan seluruh tubuh tersinari sehingga tidak ada bagian tubuh yang tertutup. Namun apabila anak diam saja dan sulit untuk minum ASI, segera bawa anak anda ke Instalasai Gawat Darurat terdekat karena butuh penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih