Bibir sumbing tahap2 penangannya

Asalamualaikum..

Selamet Sore Dokter.

Saya mau bertanya.... anak saya Mengalami Bibir sumbing sejak lahir .sekarang umur 14hari pas lahir berat badannya 3,3kg sudah seminggu turun 2,9kg... sekarang belum di periksa ke bidan lagi....


Cara tahap2n dan penangan oprasi gimana ch dok....


Aya lagi urus2 kartu keluarga tapi belum keluar karna nunggu 3 minggu. Setelah itu akte kelahiran dan bikin bpjs kesehatan....


Sedih ch ada memang udah qodarulloh....






Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
1
2

2 komentar

Halo Bunda

Terima kasih banyak atas pertanyaan, semoga jawaban dari dr. Andreas bisa membantu.


Selain itu, Bunda juga bisa ikut serta Private Webinar bersama Konselor Laktasi dr. Stella Tinia, IBCLC untuk berbagi cerita bersama ibu lainnya dan mendapat masukan dari pakar kami secara live. Info lebih lanjut bisa disimak di sini: https://hellosehat.com/community/parenting/daftar-webinar-menyusui-bersama-konselor-menyusui/

atau bisa langsung mendaftar di link yang tertera di poster kami.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo Sanusi, terima kasih atas pertanyaan anda.


Bibir sumbing atau celah pada mulut adalah kelainan bentuk yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi mulut. Penyebab bibir sumbing pada bayi bisa jadi berawal sejak sebelum kelahiran atau pada masa perkembangannya di dalam kandungan. Kondisi ini terjadi ketika jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut gagal menyatu dengan sempurna. Hal ini mengakibatkan terbentuknya celah atau terbelah pada bibir bagian atas atau langit-langit mulut. Cirinya yang paling umum yaitu berupa celah yang membelah kedua sisi bibir atas dan bisa sampai ke hidung. Akibatnya, bayi dengan kondisi tersebut akan sulit menelan dan sulit berbicara seperti bayi normal pada umumnya.


Umumnya, kondisi ini langsung terlihat saat kelahiran dan mempunyai jenisnya masing-masing, yaitu sebagai berikut.

- Celah di mulut yang dapat memengaruhi salah satu atau kedua sisi wajah.

- Celah pada mulur yang dapat terlihat sebagai sayatan di bibir.

- Celah bibir yang juga melalui gusi atas dan langit-langit hingga bagian bawah hidung.

- Celah pada langit-langit mulut yang tidak memengaruhi tampilan pada wajah.


Berikut berbagai penyebab bibir sumbing pada bayi.

1. Masalah genetik -> pada kebanyakan kasus, faktor genetik dipercaya memainkan peran besar sebagai penyebab bibir sumbing. Ya, orangtua atau saudara kandung bisa saja mewariskan gen pemicu timbulnya kondisi ini. Semakin banyak anggota keluarga yang mengalaminya, akan semakin besar pula kemungkinan Anda untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan tersebut.

2. Pengaruh lingkungan -> Selain dari faktor keturunan, hal lainnya yang turut menjadi penyebab bibir sumbing pada bayi yakni faktor lingkungan. Sebagai contoh, ibu hamil yang terkena bahan kimia dan virus memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan celah pada bibirnya. Hal ini karena faktor lingkungan berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil selama berada di dalam kandungan.

3. Gaya hidup yang buruk -> Bukan hanya kedua hal di atas saja, kebiasaan dan gaya hidup yang buruk yang dilakukan ibu saat hamil juga turut berperan. Misalnya, ibu tidak menjaga makanan sehingga mengalami kekurangan nutrisi selama kehamilan. Di samping itu, kebiasaan minum alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang juga berpotensi menjadi penyebab bibir sumbing pada bayi.


Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi ini pada anak. Hal ini tergantung dengan tingkat keparahan dari celah, usia, serta apakah ada sindrom cacat lahir lainnya.

1. Operasi pembedahan -> Penanganan yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mengatasi celah bibir dan di langit-langit mulut adalah dengan operasi bibir sumbing. Pembedahan ini direkomendasikan untuk dilakukan pada 12 bulan pertama usia bayi. Penanganan kemudian dilanjutkan dengan pemantauan dan evaluasi pasca operasi yang meliputi evaluasi telinga, kemampuan bicara, dan sebagainya.

2. Terapi wicara -> Selain prosedur pembedahan, terapi wicara juga dibutuhkan anak yang mengalami bibir sumbing. Pasalnya, pasien yang mengidap kondisi tidak hanya kesulitan untuk makan, mereka juga mengalami kesulitan untuk berbicara dengan baik. Terapi wicara bisa dilakukan pada anak mulai dari usia 18 bulan hingga 5 tahun. Hal ini karena kemampuan bicara anak sedang berkembang. Tidak hanya dengan terapis, orangtua juga diharapkan dapat membantu anak untuk berlatih dan membiasakan diri. Pada umumnya, latihan meliputi keterampilan artikulasi, bahasa ekspresif, pengucapan konsonan, dan menambah kosakata.



Namun untuk lebih jelasnya, anda dapat berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis bedah mulut untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan