🔥 Diskusi Menarik

Beruntus pada bayi

Hallo dok, anak saya umur 8bln. Skrg muka nya lagi ada beruntus, apa itu bakal menyebar ke bagian tubuh lain? Bagaimana cara mengatasi beruntus tsb?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo Sobat Sehat, terima kasih atas pertanyaannya...


Apakah beruntusannya muncul karena anak merasa kegerahan dan mudah berkeringat?


Jika benar, maka kemungkinan itu adalah miliaria atau biang keringat.


Miliaria merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai pada bayi dan anak. Hal ini ditandai bintil-bintil kecil berwarna merah yang kadang-kadang berisi air, disertai atau tidak kulit yang tampak kemerahan. Pada bayi sering disertai gejala rewel bahkan mengganggu tidurnya, anak yang lebih besar akan sering menggaruk bagian-bagian yang terkena miliaria, hal ini disebabkan karena rasa gatal.


  1. Kulit bayi masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan. Misalnya saja, proses penyerapan dan pengeluaran keringat belum berjalan semestinya. Akibatnya, sering dijumpai bayi yang berkeringat berlebihan. Normalnya, butiran keringat bisa keluar melalui pori-pori kulit. Karena penyebab yang belum diketahui, kulit ari bayi yang mestinya selalu berganti, menjadi tidak berganti. Kulit ari yang tidak berganti itu menyumbat pengeluaran keringat. Kumpulan keringat ini kemudian mendesak kulit sehingga terbentuk lepuh-lepuh halus sebesar pangkal jarum pentul. Namun ada kalanya, di antara lepuh-lepuh halus itu timbul bintil-bintil merah berukuran kecil yang terasa gatal. Daerah yang rawan terhadap serangan biang keringat ini adalah dahi, leher, bahu, dada, punggung, dan lipatan-lipatan kulit.
  2. Miliaria bisa kambuh berulang-ulang, terutama ketika suhu udara sedang panas. Bila biang keringat ini mengalami iritasi dan kontak dengan kuman di kulit, biang keringat ini akan terinfeksi. Bila tidak ditangani dengan baik, biang keringat yang terinfeksi ini dapat menjadi bisul (abses) yang berisi nanah. Bisul ini harus diobati.
  3. Bila si kecil sudah mengalami biang keringat, lakukan langkah-langkah ini:
  4. Setiap kali anak berkeringat, segera ganti bajunya. Sebelumnya, siapkanlah alat-alat yang dibutuhkan, seperti waslap, baskom berisi air hangat, baju yang bersih, dan perlak.
  5. Keringkan kulit yang ada biang keringatnya dengan waslap bersih yang telah dibasahi air hangat. Bisa juga dengan mandikan Si kecil menggunakan air hangat (usahakan agar jangan terlalu panas karena akan merangsang timbulnya keringat).
  6. Biarkan tubuh Si kecil tanpa baju untuk beberapa saat sampai kulit dan lipatan-lipatan kulitnya menjadi kering dengan sendirinya. Tujuannya, mencegah agar kulit yang terkena biang keringat tidak bertambah parah karena bergesekan dengan handuk pada waktu dikeringkan.
  7. Boleh diusapkan sedikit bedak, terutama di bagian punggung dan dada anak.
  8. Kenakan baju yang kering dan bersih. Baju tersebut sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, seperti bahan katun dan bahan kaos sehingga nyaman dan tidak membuat anak mudah merasa kepanasan.
  9. Bila peradangan yang terjadi cukup banyak, Anda bisa mengoleskan salep atau bedak khusus sesuai anjuran dokter.


Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Sebagian besar miliaria akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Bahkan, Anda sebenarnya juga dapat mengurangi timbulnya biang keringat pada si kecil antara lain dengan menjaga kenyamanan lingkungan sekitar si kecil, memakaikan baju yang terbuat dari jenis-jenis bahan yang mudah menyerap keringat, lembut, dan tidak ketat pada si kecil.


Beberapa kondisi menyebabkan bayi atau anak dibawa ke dokter, seperti kondisi biang keringat yang tidak membaik setelah penanganan selama lebih dari 3 hari, timbul demam atau rasa sakit/gatal yang berat, dan timbul tanda-tanda infeksi seperti terlihat nanah atau sering berulang beberapa kali dalam waktu yang pendek sehingga mengganggu aktivitas anak sehari-hari.


Demikian semoga membantu.

5 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Beruntus pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi makanan, reaksi terhadap bahan kimia, infeksi kulit, atau kondisi kulit lainnya. Beruntus pada wajah bayi biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lain, kecuali jika ada faktor pemicu yang sama di area lain.

Untuk mengatasi beruntus pada bayi, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi penyebab beruntus dengan memperhatikan pola makan, penggunaan produk perawatan kulit, atau paparan bahan kimia.
  2. Hindari faktor pemicu yang mungkin menyebabkan beruntus pada bayi.
  3. Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan aman untuk bayi.
  4. Jaga kebersihan kulit bayi dengan mandi secara teratur dan menggunakan produk yang sesuai.
  5. Jika beruntus tidak membaik atau bertambah parah, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk penanganan yang tepat. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

5 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan