Halo dok,
sudah 3 bulan ini BB dan TB bayi saya seret banget dok bahkan sempat kemarin BBnya turun dan juga makanan sering dilepeh.
di
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Dear Team
Kami ingin bersolusi anakku itu makan lahap sekali tetapi berat badan di bawah standart anak seumuran temennya
apa yang bisa kami lakukan ?
Terima kasih
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Mei Mei, terima kasih atas pertanyaannya.
Berat Badan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah nutrisi anak sudah baik atau belum. Ketika anak memiliki berat badan yang ideal, artinya asupan gizinya dapat memenuhi semua kebutuhan hariannya. Namun tak jarang, berat badan anak bisa saja kurang dari rentang normal yang seharusnya. Kondisi ini menandakan kalau anak mengalami underweight. Berat badan anak yang kurang merupakan pertanda bahwa tubuhnya tidak memperoleh cukup zat gizi untuk mendukung perkembangan tubuh. Misalnya tulang, kulit, rambut, serta berbagai bagian tubuh lainnya.
gejala berat badan kurang pada anak juga meliputi:
- Rambut mudah rontok
- Sistem kekebalan tubuh lemah, sehingga gampang terserang penyakit
- Mudah lelah
- Sulit berkonsentrasi
- Kurang berenergi saat melakukan aktivitas
- Tulang cenderung rapuh
- Pertumbuhan dan perkembangan tubuh agak lambat
penyebab underweight pada anak :
1. Riwayat keluarga (Beberapa anak cenderung memiliki berat badan kurang dipengaruhi oleh faktor karakterristik fisik keluarganya)
2. Metabolisme cepat (Kecepatan metabolisme yang dimiliki seseorang kerap dikaitkan dengan sulit atau mudahnya perubahan berat badan. Anak dengan sistem metabolisme yang cepat atau lancar, cenderung lebih sulit untuk menaikkan berat badan)
3. Mengalami penyakit kronis (Penyakit yang dialami dalam jangka waktu yang cukup lama, bisa memengaruhi status gizi anak. Apalagi jika penyakit yang dialami adalah penyakit infeksi. Biasanya, penyakit infeksi sering menimbulkan gejala mual, muntah, hingga turunnya nafsu makan pada anak. Berbagai gejala seperti ini dapat membuat asupan makan anak menurun. Penyakit kronis lain seperti kanker, diabetes, masalah tiroid, maupun gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn dan ulserative colitis, juga bisa membuat berat badan turun drastis)
4. Memiliki penyakit kejiwaan (Adanya masalah pada kesehatan mental bisa memengaruhi selera makan anak. Baik itu depresi, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), maupun gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia)
cara menangani underweight pada anak :
1. Memperbanyak makan camilan (Bila si kecil susah makan atau nafsu makannya menurun, Anda bisa mengakalinya dengan cara memberikan camilan sehat di jeda antara jadwal makan utama. Pilih camilan sehat yang kaya akan kandungan kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi. Contohnya oatmeal, roti, selai kacang, kacang almond, dan lain sebagainya)
2. Makan dengan porsi sedikit tapi sering (Tak jarang, anak mengalami berat badan kurang karena tidak mampu menghabiskan makanan dalam jumlah yang terlalu banyak. Sebagai gantinya, berikan anak porsi makan yang lebih sedikit tapi dengan waktu yang lebih sering. Cara ini akan membantu anak mendapatkan kebutuhan nutrisinya)
3. Berikan makanan yang padat gizi (pemberian makanan harian untuk anak underweight sebaiknya juga menerapkan beberapa hal seperti:
- Berikan beragam variasi sayur dan buah setiap harinya.
- Sumber karbohidrat tidak boleh terlupakan. Roti, nasi, kentang, pasta, maupun jenis umbi-umbian bisa jadi pilihan yang baik.
- Berikan segelas susu sapi maupun alternatif pilihannya, seperti susu kedelai atau yogurt.
- Pastikan sumber protein memenuhi kebutuhan anak, seperti dari kacang-kacangan, ikan, telur, daging, dan lainnya.
- Asupan minyak tidak jenuh meski dalam jumlah sedikit harus tetap terpenuhi.
- Penuhi kebutuhan cairan anak sekitar 6-8 gelas per hari.
Untuk keterangan lebih lanjut, anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang.
Sekian dan Terima Kasih