BB dibawah rata2

Halo Ope Ajah, terima kasih atas pertanyaannya.

Salah satu aspek pertumbuhan anak yang perlu dipantau yaitu berat badan, selain itu juga tinggi badan dan lingkar kepala. Pengukuran perlu dilakukan rutin setiap bulannya. Hasil pengukuran dapat dimasukkan dalam buku KIA atau aplikasi PRIMAKU.

Sistem imunitas bayi belum sebaik orang dewasa sehingga lebih rentan mengalami sakit. Pada bayi yang sakit menurut WHO dalam panduannya mengatakan dapat mengalami penurunan nafsu makan yang mengakibatkan berat badan sulit meningkat, namun Berat badan seret juga tidak hanya disebabkan oleh sakit melainkan sebab lainnya seperti inappropriate feeding rules atau ketidak tepatan pemberian aturan makan sehingga anak sulit makan, alergi dan sebab lainnya. Perlu beberapa usaha dilakukan pada anak yang sakit terutama dalam pemberian nutrisi makannya, antara lain:

• perhatikan kembali kurva pertumbuhan anak dengan memperhatikan tidak hanya berat badan, melainkan tinggi badan dan lingkar kepala anak, pastikan kembali apakah benar kurang, apabila 2 bulan berturut-turut tidak mengalami kenaikan sebaiknya periksakan ke dokter
• Evaluasi juga MPASI anak, apabila anak masih ASI maka komposisi perbandingan dengan makan hanya 30% kebutuhan ASI, artinya nutrisi sebagian besar dari MPASI atau makanan hariannya dimana pada usia 12 bulan anak sudah boleh makan makanan keluarga.
• Apabila anak sulit makan, evaluasi feeding rules atau aturan makan yang diterapkan (Jadwal: 3x makan utama, 2x selingan. Lingkungan: tidak ada distraksi atau gangguan seperti gadget, tv dan sebagainya, anak duduk saat makan, kandungan makanan gizi seimbang, perhatikan juga kalori makanan selingan. Berikan makanan padat kalori. Proses: tidak dipaksa, makan menyenangkan)
• Apabila berat badan tidak kunjung naik, maka sebaiknya periksakan ke dokter spesialis anak terlebih dahulu apakah ada penyakit yang diderita atau perlu tambahan nutrisi lainnya.

semoga membantu, terima kasih