Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaBayi muntah
Bayi saya umur 2 bln sering muntah n muntah nya itu banyak sampe dia lemes,, itu wajar gk sech?? Dan kenapa selalu begitu?
1 komentar
Terbaru
Halo Ratu Tya Ra, terima kasih atas pertanyaannya
Muntah pada bayi adalah hal yang wajar. Akan tetapi, penting bagi orang tua untuk membekali diri mengenai perbedaan muntah yang normal dan tidak normal. Pasalnya, muntah bisa saja disebabkan oleh penyakit sehingga perlu diwaspadai.
Muntah adalah mengeluarkan isi perut secara paksa melalui mulut. Muntah terjadi ketika otot perut dan diafragma dada berkontraksi kuat tapi perut rileks. Di sisi lain, gumoh adalah melepehkan isi perut yang seringkali terjadi saat bayi bersendawa. Gumoh paling sering terlihat pada bayi di bawah 1 tahun. Gumoh mengalir keluar dari mulut seperti rembesan bocor, tanpa kontraksi perut. Sementara cairan muntah keluar menyembur, diiringi kontraksi otot perut.
Muntah pada Bayi yang Tidak Berbahaya
Bayi sering muntah pada minggu-minggu awal kehidupannya. Muntah jenis ini sering juga disebut dengan gumoh.Biasanya bayi akan gumoh setelah minum susu. Setelah bayi menelan susu, susu akan melewati bagian belakang mulut, turun ke kerongkongan, dan akhirnya ke lambung.
Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat otot yang melingkari kerongkongan dan menjadi pintu masuk susu ke lambung. Ketika otot ini melonggar, susu di kerongkongan akan masuk ke lambung. Setelah itu, otot akan kembali mengencang dan menutup pintu, sehingga isi lambung tidak bisa keluar.
Di bulan pertama kehidupannya, otot ini masih lemah sehingga tidak bisa menutup sempurna. Selain itu, kapasitas lambung untuk menampung susu juga cenderung masih kecil. Akhirnya, sering kali susu bisa kembali lagi ke kerongkongan, terutama jika ada dorongan tambahan pada perut seperti ketika bayi menangis atau batuk.
Biasanya otot pintu masuk lambung akan menguat saat bayi berusia sekitar 4–5 bulan. Pada saat itu juga, bayi akan lebih jarang atau mungkin sudah berhenti mengalami gumoh.
Muntah pada Bayi yang Perlu Diwaspadai :
- Muntahan bayi berwarna kuning kehijauan
- Muntah diiringi dengan demam, pembengkakan perut, atau sakit perut yang parah
- Muntah terjadi lebih dari sekali setelah mengalami cedera kepala, seperti kepala terbentur atau jatuh
- Terdapat banyak darah pada muntahan
- Muntah dalam jumlah banyak dan terus-menerus
- Muntah berlangsung lebih dari 1 hari
- Muntah diiringi menguningnya kulit dan mata bayi
Beberapa kemungkinan penyebab muntah :
- Keracunan makanan
- Infeksi virus atau bakteri
- Infeksi saluran pernapasan
- Infeksi telinga
- Pneumonia
- Hepatitis
- Radang usus buntu
- Penyumbatan saluran cerna, misalnya karena intususepsi atau stenosis pilorus
- Meningitis
- Gegar otak
Langkah awal penanganan muntah pada bayi :
- Cegah dehidrasi dengan memberikan bayi cairan elektrolit atau larutan oralit secara bertahap.
- Jangan paksa bayi untuk minum apa pun ketika ia masih muntah setiap 5–10 menit. Berikan 1–2 sendok teh saja setiap 10 menit atau setiap ia muntah.
- Jika bayi sudah bisa menerima cairan elektrolit dengan lebih baik, lanjutkan dengan pemberian susu formula atau ASI sedikit demi sedikit.
- Jangan memberikan air putih, kaldu ayam, atau minuman berkarbonasi karena tidak dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan saat dehidrasi.
- Jangan memberikan bayi jus buah karena bisa memperparah keadaannya, terutama jika bayi juga mengalami diare.
Apabila bayi anda mengalami muntah berkepanjangan hingga dehidrasi, sebaiknya bawa segera bayi Anda ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sekian dan Terima Kasih