🔥 Diskusi Menarik

bayi muntah

halo dok, anak saya umur 2 bulan,muntah terus setelah nenen, hari in sdah 4 kali muntah, kemarin pagi muntah agak kekuningan, mohon info apa yf perlu saya lakukan.


bayi saya habis imunisasi hari rabu kemarin dok.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Hai Sobat Sehat,

Terimakasih atas pertanyaannya.


Muntah pada bayi memang umum terjadi, tetapi jika terjadi muntah berulang pada bayi yang masih sangat kecil seperti anak Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Muntah berlebihan dan muntah dengan warna kekuningan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Beberapa kemungkinan penyebab muntah pada bayi termasuk:


Infeksi Saluran Pencernaan:

  • Infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan bisa menyebabkan muntah. Perhatikan apakah ada gejala lain seperti diare, demam, atau iritabilitas.

Alergi atau Intoleransi Makanan:

  • Beberapa bayi mungkin mengalami alergi atau intoleransi terhadap susu atau komponen makanan tertentu yang masuk melalui ASI atau susu formula.

Obstruksi Saluran Pencernaan:

  • Obstruksi pada saluran pencernaan, meskipun jarang terjadi, bisa menjadi penyebab muntah.


Penting untuk mencari perhatian medis segera jika muntah disertai dengan tanda-tanda berikut:

  • Bayi tampak sangat lemah atau mengantuk.
  • Menolak makan sepenuhnya.
  • Terjadi dehidrasi (tanda-tanda dehidrasi meliputi kurang buang air seni, bibir dan mulut kering, atau urin berwarna gelap).

Dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi Anda dan dapat meresepkan pengobatan atau memberikan saran perawatan sesuai dengan penyebab muntah. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Semoga membantu.

Salam, dr. Syifa.

10 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, muntah pada bayi setelah makan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa kemungkinan penyebab muntah pada bayi termasuk:
  1. Refluks gastroesofageal (GERD): Ini adalah kondisi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan muntah. Jika bayi Anda sering muntah setelah makan dan terlihat tidak nyaman, GERD bisa menjadi penyebabnya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan saran pengobatan.

  2. Alergi makanan: Beberapa bayi dapat mengalami alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu sapi atau gluten. Jika bayi Anda juga mengalami gejala lain seperti ruam kulit atau diare setelah makan, alergi makanan mungkin menjadi penyebab muntahnya. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui apakah tes alergi diperlukan dan bagaimana mengelola alergi makanan pada bayi.

  3. Infeksi saluran pencernaan: Infeksi seperti gastroenteritis atau infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan muntah pada bayi. Jika bayi Anda juga mengalami demam, diare, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

  4. Overfeeding: Muntah setelah makan juga bisa terjadi jika bayi terlalu banyak makan atau terlalu cepat makan. Cobalah untuk memberi makan bayi dalam porsi yang lebih kecil dan lebih sering, serta pastikan bayi mengeluarkan gas setelah makan.

  5. Efek samping imunisasi: Beberapa bayi dapat mengalami muntah setelah imunisasi. Ini biasanya merupakan reaksi sementara dan tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika muntah berlangsung terus-menerus atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Untuk menentukan penyebab muntah pada bayi Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes tambahan untuk membuat diagnosis yang akurat. Mereka juga akan memberikan saran pengobatan dan tindakan yang tepat berdasarkan kondisi bayi Anda.

Jika bayi Anda terlihat lemas, tidak responsif, atau mengalami gejala dehidrasi seperti mulut kering, menangis tanpa air mata, atau buang air kecil yang jarang, segera hubungi dokter anak atau pergi ke unit gawat darurat.

Saya harap informasi ini membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.

10 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan