Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat LainnyaBagaimana cara mengajari anak untuk mengingat yang kita ajarkan
Dok. Mau nanya..anaku udah 9 bulan..aku ajarkan anak untuk tepuk tangan, sama dadah dadah,, tapi anak belum mau dong itu gimana dok
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda.
Kami dapat memahami kekhawatiran anda. Tentunya setiap orang tua mendambakan buah hatinya dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya.
Usia 0-5 tahun merupakan usia yang dikenal dengan masa “golden age” karena pada usia tersebut anak akan berkembang lebih pesat sehingga dibutuhkan pula stimulasi yang tepat dari lingkungannya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan antara anak yang satu dengan lainnya belum tentu sama karena hal tersebut bersifat subjektif. Dengan demikian, tidak dianjurkan untuk membandingkan perkembangan setiap anak. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga pada saat anak mengalami suatu kondisi tertentu diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam oleh professional. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Sebaiknya orang tua tidak memberikan diagnosa sendiri karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk melatih anak bertepuk tangan, yaitu rapatkan kedua tangan anak sambil tersenyum, menatap matanya dan ucapkan “tepuk, tepuk, tepuk”. Hal tersebut perlu dilakukan sesering mungkin, dan sebaiknya disertai dengan menyanyikan lagu atau mendengarkan music khusus untuk anak. Pada moment yang sesuai anda dapat mengajak anak tepuk tangan sambil berkata “hore! Ayo adik/ kakak tepuk tangan”. Demikian juga dengan melambaikan tangan, anda dapat membantunya melambaikan tangan di awal sampai anak bisa melakukannya sendiri. Hargai setiap proses anak, dan berikan apresiasi (pujian, tepuk tangan, senyuman, pelukan, dll) jika anak mampu melakukannya sehingga menjadi termotivasi mengulanginya kembali.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak/ dokter spesialis tumbuh kembang anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.