Bagaimana cara agar asi keluar lagi setelah dua bulan tidak

Bagaimana cara agar asi keluar lagi setelah dua bulan tidak menyusui dok, terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2

2 komentar

Hallo Winda, terima kasih atas pertanyaan nya.


Untuk mengembalikan produksi ASI setelah dua bulan tidak menyusui (relaktasi), memang tidak mudah, tapi masih memungkinkan. Proses ini butuh waktu, konsistensi, dan dukungan. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Sering Mengosongkan Payudara :

- Susui langsung bayi sesering mungkin, minimal 8–12 kali sehari.

- Jika bayi tidak mau menyusu, pumping setiap 2–3 jam (termasuk malam hari).

- Gunakan pompa ASI elektrik ganda untuk hasil maksimal.

- Lakukan power pumping (simulasi menyusui cluster):20 menit pumping, istirahat 10 menit 10 menit pumping, istirahat 10 menit 10 menit pumping lagi


2. Skin to Skin Contact

- Letakkan bayi di dada Anda tanpa baju (kontak kulit langsung).

- Lakukan sering, terutama saat bayi tenang, agar merangsang hormon prolaktin & oksitosin.


3. Gunakan Alat Bantu Menyusui (SNS)

- Jika bayi menolak menyusu karena ASI belum keluar, gunakan SNS (Supplemental Nursing System), yaitu selang kecil yang ditempel di puting dan disambungkan ke botol susu.

- Ini membuat bayi tetap menyusu dari payudara sambil mendapatkan asupan, yang menstimulasi produksi ASI.


4. Cukupi Nutrisi & Hidrasi

- Perbanyak minum air putih (min. 2–3 liter per hari).

- Konsumsi makanan bergizi seimbang (protein tinggi, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian).

- Bisa tambah laktasi booster seperti daun katuk, kelor, atau fenugreek (dengan izin dokter).


5. Pertimbangkan Obat Perangsang ASI

- Jika relaktasi sulit, dokter bisa meresepkan:

- Domperidone (hanya boleh dengan resep dan pengawasan medis karena efek samping).


6. Dukungan Emosional dan Lingkungan

- Minta dukungan pasangan dan keluarga untuk meringankan beban harian.

- Hindari stres berlebihan karena itu bisa menghambat hormon oksitosin.



Kapan Hasilnya Terlihat?

- Biasanya perlu 2–4 minggu untuk mulai terlihat perubahan produksi ASI.

- Jangan menyerah jika belum terlihat hasil di minggu pertama.

2 jam yang lalu
Suka
Balas
Untuk memulihkan produksi ASI setelah dua bulan tidak menyusui (relaktasi), ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:
  1. Perkenalkan kembali puting ke bayi: Cobalah untuk menyusui bayi Anda sesering mungkin. Meskipun ASI belum keluar, biarkan bayi tetap menyusu untuk merangsang produksi ASI.
  2. Bangun kedekatan dengan bayi: Lakukan kontak kulit dengan bayi (skin-to-skin) sesering mungkin. Ini membantu merangsang hormon yang berperan dalam produksi ASI.
  3. Pompa payudara secara teratur: Gunakan pompa ASI setiap 2-3 jam, termasuk di malam hari. Ini membantu memberi sinyal pada tubuh Anda untuk memproduksi lebih banyak ASI.
  4. Pijat payudara: Lakukan pijatan lembut pada payudara sebelum dan selama memompa atau menyusui untuk membantu melancarkan aliran ASI.
  5. Minta bantuan suami: Libatkan suami untuk membantu merangsang hormon oksitosin, misalnya dengan memijat punggung atau memberikan dukungan emosional.
  6. Konsumsi makanan perangsang ASI: Beberapa makanan seperti kurma, oatmeal, dan sayuran hijau dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
  7. Perbanyak minum air putih: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang cukup setiap hari.
  8. Kurangi pemberian susu formula secara bertahap: Jika bayi Anda sudah terbiasa dengan susu formula, cobalah untuk mengurangi jumlahnya secara bertahap sambil terus berusaha menyusui atau memompa ASI.
  9. Tetap rileks dan hindari stres: Stres dapat menghambat produksi ASI. Cobalah untuk rileks dan mendapatkan istirahat yang cukup. Proses relaktasi bisa memakan waktu 2 minggu hingga sebulan, tergantung pada kondisi Anda dan bayi serta lamanya Anda berhenti menyusui. Jika Anda mengalami kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan bantuan dan dukungan lebih lanjut.
13 jam yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan