🔥 Diskusi Menarik

BAB tak kunjung sembuh

Hallo dok, saya mau bertanya anak saya BAB dari tanggal 8 juni smpai tanggal 15 juni tqk kunjung sembuh . Awal tanggal 8 anak saya kentut trs kluar pupnya .. Bisa sehari hmpir 7kaliann . Lalu diberi obat oralit berangsur beekurang dari 7kli mnjdi 4kali kdng 5 kali .. Sya kawatir sy bawa ke klinik kata dokternya in masa penyembuhann . Kemudian saya omng klio gejala nya sma sprti awal periksa . Lalu diberi obat guanistrep diminumnya stlah BAB dan obat untuo pencernaan holizinc mnumnya sehari sekali dan 1 lagi obat L bio minumnya seharii 1/2 sachet .. Sy merasa sma aja ngk adaa perbahan . Hanya saja jaraak BAB e lebih pnjng . Klo diawwl jraak BAB nya setiap brapa menit, bagaimna dok solusinya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Berikut beberapa Langkah Mengatasi Diare pada Anak

Diare ringan yang terjadi pada anak biasanya tidak berlangsung lama dan dapat ditangani di rumah. Meski demikian, memantau kondisi anak dengan saksama adalah hal yang penting untuk memastikan kondisinya tidak memburuk.

Nah, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda diare, yaitu:

1. Perhatikan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi

Salah satu hal penting dalam penanganan diare pada anak adalah mengganti cairan tubuh yang hilang akibat terlalu sering buang air besar dan muntah. Hal ini perlu dilakukan agar anak terhindar dari dehidrasi. Perlu diketahui bahwa dehidrasi pada anak adalah komplikasi diare yang patut diwaspadai.

Untuk bayi yang terkena diare, berikan ASI lebih sering dari biasanya. Jika biasanya Bunda menyusui setiap 2 jam, kini berikan ASI setiap jam sesuai kebutuhan Si Kecil. Hal ini penting dilakukan agar kebutuhan nutrisinya tetap terjaga dan mencegahnya kekurangan cairan.

Untuk anak-anak, penting memberinya cairan rehidrasi oral, seperti oralit. Hal ini karena pemberian air putih saja tanpa kandungan gula atau elektrolit, tidak bisa dikatakan sebagai asupan yang ideal.

Oralit terdiri dari campuran air dengan gula dan garam yang berfungsi untuk menggantikan gula, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang hilang akibat diare pada anak.

2. Antisipasi malnutrisi dengan makanan yang sehat

Bunda dianjurkan terus memberi Si Kecil makanan seperti biasa. Berikan makanan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering jika Si Kecil bisa menghabiskannya.

Meski begitu, Bunda juga harus berhati-hati dalam memberi makanan atau minuman, sebab beberapa di antaranya dapat membuat diare berlangsung lebih lama. Contohnya adalah susu. Sebagian anak bisa saja mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu. Jika diberikan susu, diare akan menjadi semakin parah.

Pilihan makanan yang dapat diberikan adalah makanan yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh anak, seperti nasi putih, pisang, serta rebusan daging ayam. Hindari memberi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, gula, atau makanan pedas.

Hindari pula makanan berserat tidak larut, seperti tomat, seledri, mentimun, bayam, brokoli, kacang, wortel, dan gandum utuh. Jenis-jenis makanan tersebut justru dapat menyebabkan diare pada anak semakin parah.

3. Jangan berikan obat-obatan dahulu dan kenali kapan harus ke dokter

Hindari memberi Si Kecil obat antidiare sebelum berkonsultasi dengan dokter anak.


Jadi, bila diare tidak kunjung berhenti, sebaiknya si kecil dibawa untuk periksa langsung ke dokter spesiallis anak ya Bu. Masih ada kemungkinan penyebab diare seperti alergi, penyakit infeksi lainnya yang harus ditelusuri lebih lanjut.

4 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya tidak dapat memberikan jawaban yang relevan berdasarkan konteks yang diberikan. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin saya bantu jawab?
5 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan