🔥 Diskusi Menarik

Bab bayi sufor 2 bulan berwarna hijau encer

Bayi saya berusia 2 bulan lebih, dari bayi minum sufor lactogen, awalnya babnya warna kuning kental kaya pasta tapi sudah beberapa kali ini bab nya berwarna hijau encer, dan babnya juga 2x sehari, apakah itu normal?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
66
2

2 komentar

Halo Sobat Sehat, terima kasih atas pertanyaannya...


Sebagaimana telah dijelaskan oleh Hello Sehat AI bahwa kondisi tersebut bisa jadi merupakan hal yang normal. Pastikan untuk tetap memantau kondisi anak anda apakah bab cair terjadi lebih dari 3 kali sehari dan tekstur fesesnya lebih cair dari biasanya. Selain itu ada 3 derajat dehidrasi diare yang tak kalah pentingnya untuk diketahui:

  1. Diare Tanpa Dehidrasi, ciri-cirinya jika pada Balita, ia tetap aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Namun, Balita akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
  2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang, biasanya Balita mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
  3. Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.


Untuk mengatasi penyakit diare, berikut tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare:

  1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.
  2. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.
  3. Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.
  4. Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.
  5. Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.
  6. Pemberian makanan sesuai umur :
  7. Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.
  8. Bayi berusia 6-24 bulan: Teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.
  9. Balita umur 9 sampai 12 bulan: Teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/wortel/kacang hijau.
  10. Balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
  11. Balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu makan.


Demikian semoga membantu...

9 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, perubahan warna feses bayi Anda dari kuning kental menjadi hijau encer bisa menjadi hal yang normal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi warna feses bayi antara lain jenis makanan yang dikonsumsi, seperti susu formula, dan juga perubahan dalam sistem pencernaan bayi.

Warna hijau pada feses bayi bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti konsumsi sayuran hijau dalam makanan bayi atau adanya perubahan dalam pencernaan bayi. Jika bayi Anda minum susu formula, beberapa merek susu formula mengandung zat besi yang dapat mempengaruhi warna feses menjadi hijau. Selain itu, perubahan warna feses juga bisa terjadi karena bayi sedang mengalami diare.

Namun, jika bayi Anda tidak menunjukkan gejala lain seperti demam, muntah, atau kehilangan nafsu makan, kemungkinan besar perubahan warna feses tersebut adalah hal yang normal. Namun, jika Anda khawatir atau bayi Anda menunjukkan gejala yang tidak biasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Selalu penting untuk memantau kesehatan bayi Anda dan mengamati perubahan yang terjadi. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penjelasan yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi bayi Anda.

9 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan