🔥 Diskusi Menarik

BAB bayi berbusa terus menerus

Dok bayi saya usia 2 bulan setengah da n full ASI.. BAB nya aehari sekali atau 2 hari sekali. . namun selalu berbusa terus menerus sekitar 1 minggu ini, sebelumnya tidak. Itu kenapa ya dok? Pdhl saya juga hati hati memilih makanan.


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Bab bayi yang berbusa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, meskipun tidak selalu berbahaya. Pada usia 2 bulan setengah, sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan, sehingga perubahan pada tinja, seperti feses berbusa, bisa terjadi. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain: 1. **Asupan Udara Berlebihan**: Saat menyusu, bayi mungkin mengonsumsi udara yang terperangkap dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan feses berbusa. Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar agar tidak terlalu banyak udara yang tertelan. 2. **Perubahan Pola Makan**: Meskipun bayi Anda hanya mengonsumsi ASI, perubahan dalam pola makan ibu atau saat memperkenalkan makanan padat dapat memengaruhi tinja bayi. 3. **Intoleransi atau Alergi Makanan**: Jika bayi memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein tertentu, ini bisa menyebabkan reaksi pada pencernaannya, termasuk feses berbusa. 4. **Infeksi Saluran Pencernaan**: Infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan perubahan pada tinja. Jika feses berbusa disertai gejala lain seperti diare, muntah, atau demam, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 5. **Penggunaan Antibiotik**: Jika ibu atau bayi baru saja mengonsumsi antibiotik, ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan dan menyebabkan feses berbusa. Mengingat bayi Anda mengalami kondisi ini selama satu minggu, penting untuk memantau gejala lain yang mungkin menyertai. Jika tidak ada gejala yang mengkhawatirkan, seperti demam atau diare berat, Anda bisa terus memantau. Namun, jika kondisi ini berlanjut atau disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan