Assalamualaikum dok

Anak sy umur 3 tahun lebih, sampai skrn masih makan nasi lembek, TDK mau makan ikan atw ayam, laukx cuma telur.

TDK makan sayur jg,

Cuma minum sufor

Apakah sy harus memberix suplemen zat besi??karena BBx masih 14 kilo..

Makasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo Nurwahidah, terima kasih atas pertanyaan anda.


Apabila anda hanya memberikan makan nasi lembek serta susu formula untuk anak anda yang berusia 3 tahun maka yang ditakutkan adalah kurangnya nutrisi yang didapatkan oleh anak tersebut karena saat usia 3 tahun adlah fase perkembangan anak yang penting dalam pembentukan memori dan tumbuh kembang. Oleh sebab itu perlu mengajari anak untuk mulai makan makanan padat. Berikut cara mengenalkan anak untuk makan makanan yang lebih padat.:

1. Kenalkan Tekstur Secara Bertahap, Mulai dari Makanan Halus -> Belajar makan tampak seperti tugas yang sulit, namun sebenarnya lebih tentang mengenalkan berbagai tekstur secara bertahap. Pertama, si Kecil perlu membiasakan diri terhadap sensasi makanan padat dalam mulut. Belajar menggerakkan makanan dengan lidahnya dari depan ke belakang kemudian menelannya. Itulah sebabnya makanan yang halus/lumat adalah yang terbaik untuk si Kecil yang mulai diberi makanan tambahan.

2. Peralihan ke Makanan Padat -> Sekali si Kecil mampu mengatasi makanan halus atau lumat, langkah berikutnya adalah mulai belajar mengunyah. Untuk tahap ini, si Kecil butuh makanan dengan tekstur lebih padat. Agar makanan siap ditelan, si Kecil perlu sedikit menggerakkan rahangnya ke atas dan ke bawah. Saat si Kecil mulai tertarik pada makanan yang lebih padat, inilah tandanya untuk berpindah ke langkah pemberian makanan tambahan berikutnya, yakni belajar mengunyah potongan-potongan kecil makanan.

3. Perkenalan ke Berbagai Bentuk dan Tekstur -> Si Kecil membutuhkan variasi agar tetap tertarik untuk makan, meskipun ia siap mengunyah bentuk dan tekstur makanan yang lebih beragam, Ibu harus memastikan bahwa menu si Kecil penuh dengan nutrisi seimbang yang tepat untuknya. Biarkan si Kecil makan sendiri agar ia lebih mandiri dan mengarahkannya selangkah lebih dekat dengan makan bersama keluarga.

4. Perlahan Perkenalkan Rasa Baru -> Belajar makan juga berarti mengenalkan berbagai rasa baru pada si Kecil. Di awal pemberian makanan tambahan, bayi harus dibiasakan dengan rasa selain rasa susu. Umumnya si Kecil dilahirkan dengan rasa suka pada makanan manis. Jadi, secara alami rasa manis lebih disukainya dan lebih mudah diterima oleh si Kecil. Coba beragam sayuran (seperti wortel, lobak, kentang, labu, kacang polong dan ubi) serta buah-buahan (seperti pir, apel, aprikot, pisang dan mangga). Kenalkan berbagai makanan dalam satu rasa untuk mengawali, sebelum pindah ke kombinasi makanan yang lebih seimbang. Penting bagi si Kecil belajar mengenali semua rasa. Jadi, bersabarlah dan terus mencoba mengenalkan banyak variasi makanan yang bercitarasa pada si Kecil.


Apakah sudah waktunya memberikan suplemen zat besi untuk anak Anda?

Itu adalah pertanyaan pertama yang harus Anda ajukan sebelum memberikan suplemen zat besi pada Si Kecil. Kecuali akses menuju asupan zat besinya terbatas, Anda sebetulnya bisa memenuhi kebutuhan mineral ini dengan memberikan ia beragam jenis makanan kaya zat besi, misalnya:

- daging merah, daging ayam

- hati dan jeroan lainnya

- ikan dan kerang-kerangan

- sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli

- kacang-kacangan dan polong-polongan

- sereal atau makanan lain yang telah difortifikasi zat besi


Makanan yang dikonsumsi sehari-hari idealnya sudah dapat menyumbangkan cukup zat besi sehingga Anda tidak perlu memberikan suplemen zat besi untuk anak. Selain itu, Anda juga perlu memberikan buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, strowberry, dan tomat. Pasalnya vitamin C akan membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Hindari pemberian teh karena mengurangi penyerapan zat besi. Selama Si Kecil mengonsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang, Anda tidak perlu mencemaskan kemungkinan anemia akibat kekurangan zat besi.


Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia, dosis suplemen zat besi yang disarankan untuk anak adalah sebagai berikut:

- Bayi berat badan lahir rendah: 3 mg/kgBB/hari, diberikan sejak usia 1 bulan hingga 2 tahun

- Bayi cukup bulan: 2 mg/kgBB/hari, diberikan sejak usia 4 bulan hingga 2 tahun

- Anak usia 2-5 tahun: 1 mg/kgBB/hari, diberikan sebanyak 2 kali/minggu selama tiga bulan berturut-turut setiap tahun

- Anak >5 tahun hingga 12 tahun: 1 mg/kgBB/hari, diberikan sebanyak 2 kali/minggu selama tiga bulan berturut-turut setiap tahun

- Remaja usia 12-18 tahun: 60 mg/hari, diberikan sebanyak 2 kali/minggu selama tiga bulan berturut-turut setiap tahun


Maka dari itu, untuk mendukung tumbuh kembangnya, ada baiknya anda membawa anak anda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Latihan pelan-pelan naik teksturenya bun.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan