Anak usia 9 thn
Dok, anak usia 9 thn kenapa suka jarang bab. Kadang makan smp muntah tapi anaknya g bilang. Pas cek ke dokter katanya penumpukan kotoran di usus yg blm keluar. Tapi masih suka rewel nangis dikit2 nangis seperti nyalahin bayi. Bila ada yg g enak bilang tapi g bilang
Hello sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.
Anak usia 9 tahun yang jarang BAB dapat disebabkan beberapa faktor yaitu : kurangnya konsumsi serat, cairan, dan kebiasaan menunda buang air besar. Olahraga fisik regular juga ditemukan dapat menurunkan risiko konstipasi.
Terapi Non Obat
Terapi non obat meliputi modifikasi diet dan gaya hidup dasar. Hal ini penting untuk ditekankan agar mencegah keluhan berulang.
Asupan Serat dan Cairan Cukup
Pasien disarankan untuk meningkatkan asupan cairan. Suatu uji klinis pada pasien dengan konstipasi kronik menunjukkan bahwa konsumsi air mineral hingga 2 liter per hari dapat meningkatkan frekuensi buang air besar dibandingkan konsumsi air kurang lebih 1 liter per hari. Temuan tersebut dihubungkan dengan kandungan magnesium dalam air mineral yang memiliki efek laksatif.
Melengkapi diet dengan serat memiliki manfaat di antaranya menahan air, sebagai pelumas pada tinja, meningkatkan massa feses, serta merangsang peristaltik. Terdapat rekomendasi untuk mengonsumsi serat 20-30 gram/hari dan menghindari makanan yang dapat memicu konstipasi.
Aktivitas Fisik Cukup
Efek dari olahraga atau aktivitas fisik diperankan melalui modulasi mekanisme antiinflamasi dan antioksidatif. Pasien harus didorong untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai toleransi, dimulai dengan rekomendasi sederhana berjalan kaki 20 menit setiap hari.
Kebiasaan Defekasi
Sebaiknya tidak menahan buang air besar, menghindari mengejan, membiasakan buang air besar setelah makan (melatih reflek postprandial bowel movement) atau saat waktu yang dianggap sesuai.
Untuk mengeluarkan feses yang keras sobat dapat memberikan lactulose 1 kali 10 ml (diminum pada malam hari sebelum tidur)
Semoga membantu.
Salam sehat,
dr. Rahayu
Penting untuk meningkatkan asupan serat dalam diet anak, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, serta memastikan anak minum cukup air. Selain itu, dorong anak untuk berolahraga secara rutin, karena aktivitas fisik dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Jika anak masih rewel dan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat pencahar yang aman untuk anak, seperti laktulosa, untuk membantu mengatasi sembelit. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala tidak membaik atau jika anak mengalami nyeri yang parah.
Related content