Anak usia 11 tahun
Dok gimana cara menghadapi anak keras kepala, tidak pernah melawan tetapi
tidak dapat di bilangi dan kesalahan yang sudah terjadi terus di ulangi, anaknya juga tertutup seakan tidak memiliki keinginan.
3 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Perlu diketahui bahwa perilaku sulit diatur yang ditunjukkan anak biasanya merupakan cara mereka untuk protes terhadap lingkungannya. Di sisi lain, bisa
saja sebagai cara untuk memperoleh perhatian atau cara agar mendapatkan sesuatu yang diinginkan sesegera mungkin.
Sebagai orang tua dalam mengarahkan anak perlu disertai dengan penjelasan yang detail mengenai alasan orang tua memintanya melakukan sesuatu hal atau melarangnya sehingga anak dapat memahami kondisi tersebut. Namun, apabila anak melakukan kesalahan, anda tidak perlu memarahi secara berlebihan atau memukul atau memberikan label negative (anak nakal, pembangkang, dsb) terhadap anak karena hanya akan semakin memperburuk kondisinya. Oleh karena itu, anda dapat mengajak anak berdiskusi dengan tenang mengenai alasan anak susah diatur, tanyakan juga pikiran dan perasaannya, serta harapan ia terhadap orang tuanya. Lalu dapat membuat kesepakatan bersama dengan melibatkan anak, apabila ia membangkang di kemudian hari.
Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Sudah pernah saya lakukan semua, tapi kenapa masih berkelanjutan ya. Dan ketika di puji tambah menjadi-njadi.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan saran mengenai cara menghadapi anak yang keras kepala dan sulit untuk diajak berbicara.:Komunikasi yang efektif: Penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak Anda. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika ia berbicara dan berikan respon yang positif. Jika anak Anda tertutup, cobalah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka agar ia merasa nyaman untuk berbicara.
Berikan contoh yang baik: Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memberikan contoh perilaku yang baik dan mengelola emosi dengan baik. Jika Anda menunjukkan sikap yang tenang dan sabar, anak Anda mungkin akan meniru sikap tersebut.
Berikan batasan yang jelas: Anak-anak perlu memahami batasan dan konsekuensi dari perilaku mereka. Tetapkan aturan yang jelas dan konsisten, dan berikan konsekuensi yang sesuai jika aturan tersebut dilanggar. Misalnya, jika anak Anda melakukan kesalahan yang sama berulang kali, Anda dapat memberikan konsekuensi seperti waktu istirahat atau kehilangan hak istimewa tertentu.
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan: Anak yang keras kepala mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas hidup mereka. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan usia mereka, seperti memilih pakaian atau menentukan jadwal kegiatan. Ini dapat membantu mereka merasa lebih berdaya dan lebih menerima aturan yang ditetapkan.
Berikan pujian dan penghargaan: Anak-anak sering merespon lebih baik terhadap pujian dan penghargaan daripada hukuman. Berikan pujian yang tulus ketika anak Anda melakukan sesuatu dengan baik atau mengubah perilaku negatif menjadi positif. Ini dapat memperkuat perilaku yang diinginkan dan meningkatkan motivasi anak Anda.
Cari bantuan profesional jika diperlukan: Jika masalah perilaku anak Anda terus berlanjut dan sulit untuk diatasi, penting untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog anak atau konselor. Mereka dapat memberikan strategi dan dukungan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan tidak ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua anak. Cobalah untuk memahami kebutuhan dan kepribadian anak Anda, dan berikan dukungan yang konsisten dan penuh kasih sayang. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan anak.
Related content