cara mengatasi homesick tak kunjung hilang walau sudah hampir 3 bulan di perantauan saat kuliah
Anak umur 3tahun awalnya ceria jadi suka bengong
Halo dok mau tanya anak saya kemarin itu habis pulang kampung terus waktu mau pulang ke rumah lagi itu dia gk mau dan nangis terus pengen tetep di sana sama ibu saya(neneknya) trs waktu mau berangkat sama ibu saya di bohongin kalo dia nanti nyusul, trs anaknya diem dan mau di ajak pulang ke rumah,tapi pas sampe rumah dia nanyain terus neneknya yg katanya mau nyusul tapi gk dateng"sambil nangis, trs lama kelamaan dia jadi diem aja jarang ngobrol dan gk mau makan (beda dari biasanya) dia sering mual mual ,diare,dan kayak orang lagi kepikiran gitu solusinya gimana ya dok ,tadi ibu sempet tlpn tapi dia kyk lagi marah gitu dan gk mau ngomong sama sekali dan sampe sekarang masih suka bengong aja
Sempet di ajak ke pasar malam dia udah mulai ketawa"lagi tapi pas pulang kyk kepikiran lagi
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Kami memahami kekhawatiran anda terkait perubahan sikap buah hati. Perlu disadari bahwa anak memiliki kepercayaan yang sangat tinggi terhadap orang tuanya dan juga kerabat yang memiliki kelekatan dengannya, sehingga ketika mengiming-imingi sesuatu/ berjanji kepada anak sebaiknya yang realistis dan dapat ditepati.
Mungkin saja berbohong adalah senjata ampuh orang tua agar anak tidak rewel. Namun, perlu diketahui terdapat beberapa dampak yang bisa terjadi pada anak, diantaranya kepercayaan anak terhadap orang tua menjadi menurun, anak meniru perilaku tersebut bahkan digunakan sebagai problem solvingnya dalam menghindari permasalahan, anak dapat pula memunculkan gambaran negative pada objek yang dimapulasi, bahkan pengalaman yang ia terima di masa kecilnya dapat terbawa pada tahap perkembangan selanjutnya nanti (seperti menaruh dendam dan kemarahan jika ia dibohongi).
Tentunya sebagai orang tua, anda perlu mengajaknya berbicara dari hati ke hati dan sampaikan permohonan maaf anda kepadanya, jelaskan bahwa perilaku anda saat itu keliru. Tanyakan pikiran dan emosinya, serta validasi hal tersebut. Sampaikan hal-hal yang realistis, misalnya "kalau mau bertemu nenek kita bisa ke sana lagi ketika ibu/ ayah sedang libur bekerja ya, atau saat ini karena nenek jauh kita ngobrol/ main sama nenek melalui VC aja ya".
Untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk mendiagnosa sendiri.
Anda tidak perlu ragu memeriksakan anak anda ke psikolog atau dokter spesialis anak untuk memperoleh gambaran dan penangan yang tepat.
Semoga membantu ya