Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaAnak tidak mau sekolah
Anak saya sudah memasuki usia masuk TK A, tapi anaknya tidak mau ke sekolah sama sekali, bahkan sampai baju seragamnya pun tidak mau dipakai.
Setiap kali diajak selalu menolak.
Bahkan diajak keluar rumah dengan alasan pergi jalan atau beli barang pada pagi hari ataupun siang hari pun tidak mau
Terkecuali malam hari, itu pun terkadang saja.
Bagaimana cara menghadapi anak dgn sifat seperti itu ya.
Mohon pencerahannya
🙏🏼
2 komentar
Terbaru
Halo Elisa Yu, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perlu diketahui bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan anak tidak mau berangkat ke sekolah. Faktor-faktor tersebut bisa saja berasal dari mental, fisik, kapasitas intelegensi, atau dari lingkungan sekitar yang kurang kondusif. Selain itu, ada kemungkinan juga anak mengalami kecemasan berpisah dengan figure lekatnya (ibu, ayah, mba/ bibi, dsb) sehingga tidak mau meninggalkan rumah dan berangkat ke sekolah. Dengan kondisi yang dialami anak saat ini, anda tidak perlu memukul, memarahi, atau melabeli anak sebagai “anak nakal, pemalas, atau membangkang” dan sebagainya karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menghadapi anak, yaitu membangun komunikasi terbuka dengan anak agar anda lebih memahami kondisi dan alasannya berperilaku demikian, tanyakan pula hal yang menjadi kekhawatiran, harapan dan keinginan anak. Anda juga perlu mencari tahu dan mencoba mengenali gaya belajar yang cocok untuk anak anda sehingga dapat lebih optimal dalam proses belajar. Berikan juga pemahaman kepada anak mengenai apa tujuan anak harus sekolah. Kemudian dampingi anak setiap kali mengerjakan tugas, tanyakan kesulitan yang dialami. Anda dan anak dapat membuat kesepakatan bersama mengenai pembagian waktu sekolah, bermain, beristirahat, dan sebagainya. Selain itu, anda dapat menemukan kelebihan anak yang dapat dijadikan focus untuk dikembangkan ke depannya. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.