Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaAnak tidak mau ke sekolah
Halo. Anak saya baru naik kelas TK B. Sebelumnya dia TK A sekolah online dan onsite. Saat ini Tk B dia full onsite. Namun karena skrg sudah full onsite dan guru dan teman sekolah nya sudah berbeda (kelas diacak) si anak enggan untuk masuk sekolah. Saya bingung bagaimana menghadapinya agar anak mau ke sekolah. Karena kan tidak mungkin dari rmh saja saya ajak ke sekolah sudah nangis2. Mohon pencerahan..
1 komentar
Terbaru
Halo Desi Bernadeta, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perlu diketahui bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan anak tidak mau berangkat ke sekolah. Faktor-faktor tersebut bisa saja berasal dari mental, fisik, kapasitas intelegensi, atau dari lingkungan sekitar yang kurang kondusif. Selain itu, ada kemungkinan juga anak mengalami kecemasan berpisah dengan figure lekatnya (ibu, ayah, bibi, dsb) sehingga tidak mau meninggalkan rumah dan berangkat ke sekolah. Dengan kondisi yang dialami anak saat ini, anda tidak perlu memukul, memarahi, atau melabeli anak sebagai “anak nakal, pemalas, atau membangkang” dan sebagainya karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menghadapi anak, yaitu membangun komunikasi terbuka dengan anak agar anda lebih memahami kondisi dan alasannya berperilaku demikian, tanyakan pula hal yang menjadi kekhawatiran, harapan dan keinginan anak. Anda juga perlu mencari tahu dan mencoba mengenali gaya belajar yang cocok untuk anak anda sehingga dapat lebih optimal dalam proses belajar. Berikan juga pemahaman kepada anak mengenai apa tujuan anak harus sekolah. Kemudian dampingi anak setiap kali mengerjakan tugas, tanyakan kesulitan yang dialami. Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan hindari hal-hal yang dapat mendistraksi anak (misalnya gadget). Bisa saja anda mendampingi anak menggunakan gadget untuk membantu proses belajarnya dalam kurun waktu tertentu. Anda dan anak dapat membuat kesepakatan bersama mengenai pembagian waktu sekolah, bermain, beristirahat, dan sebagainya. Selain itu, anda dapat menemukan kelebihan anak yang dapat dijadikan focus untuk dikembangkan ke depannya. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.