Anak Tidak BAB 4 Hari, Perlukah Khawatir?

Anakku udah 4 hari belum BAB. Makan dan aktivitasnya normal, tapi aku tetap was-was. Kalian pernah mengalami? Anak tidak BAB 4 hari itu masih normal?


Terima kasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Hallo Michael Larry, terima kasih atas pertanyaan nya.

Kalau anak sudah 4 hari belum BAB, tapi makan, minum, dan aktivitasnya normal, biasanya ini masih bisa dianggap normal, terutama kalau anak tidak menunjukkan tanda-tanda lain seperti perut kembung, sakit, muntah, atau rewel yang berlebihan.


Pada bayi dan balita, frekuensi BAB bisa sangat bervariasi, ada yang sehari sekali, ada juga yang bisa beberapa hari sekali selama konsistensi tinjanya masih lunak dan anak merasa nyaman.


Tapi, kalau sudah 4 hari belum BAB, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut:

  • Apakah perut anak terasa keras atau bengkak?
  • Apakah anak tampak kesakitan atau rewel saat ingin BAB?
  • Apakah tinja terakhir keluar keras seperti batu?
  • Apakah ada muntah, demam, atau penurunan nafsu makan?


Kalau anak tetap aktif, makan dan minum dengan baik, tidak rewel, dan perut tidak kembung atau keras, biasanya bisa tunggu dulu sambil memperhatikan pola makan, seperti memastikan asupan serat dan cairan cukup.


Namun, jika kamu merasa khawatir atau ada tanda-tanda yang tidak normal, lebih baik konsultasi ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut agar tidak terjadi masalah seperti sembelit berat.

1 hari yang lalu
Suka
Balas
Anak tidak BAB selama 4 hari perlu diperhatikan, meskipun aktivitas dan makannya normal. Frekuensi BAB yang normal pada bayi usia 4 bulan hingga sebelum MPASI adalah 1-2 kali sehari:

Jika anak Anda berusia 4 bulan atau lebih dan belum mendapatkan MPASI, frekuensi BAB yang berkurang menjadi 1-2 kali sehari masih dianggap normal. Namun, karena anak Anda sudah tidak BAB selama 4 hari, sebaiknya perhatikan tanda-tanda lain seperti:

  • Perut kembung atau keras
  • Rewel atau tidak nyaman
  • Nafsu makan menurun
  • Feses keras dan sulit dikeluarkan Jika ada tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan saran mengenai perubahan pola makan atau penggunaan obat pencahar jika diperlukan. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu mengatasi konstipasi pada bayi:
  • Pijat lembut perut bayi dengan gerakan melingkar searah jarum jam.
  • Gerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda.
  • Berikan bayi lebih banyak cairan, seperti air putih atau jus buah (jika sudah MPASI).
  • Mandikan bayi dengan air hangat. Jika anak Anda masih ASI eksklusif, perhatikan juga pola makan Anda. Hindari makanan yang dapat menyebabkan konstipasi, seperti makanan olahan dan tinggi lemak.
1 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan