🔥 Diskusi Menarik

Anak sering sakit

Saya mau tanya kenapa anak sering sakit? Apa penyebabnya? Bagaimana memberikan nutrisi agar anak tidak sering sakit?

18
1 komen

1 komentar

Halo Mamahnya Sherli, terima kasih atas pertanyaannya.


Anak-anak memang sangat rentan sekali dengan berbagai penyakit dan hal ini menjadi salah satu kekhawatiran orang tua agar lebih berhati-hati dalam mengurus anaknya. Berikut adalah beberapa penyebab mengapa anak sering sakit :

1. Sistem kekebalan tubuh belum sempurna (Pada tiga bulan terakhir masa kehamilan, bayi mendapat antibodi ibu melalui plasenta. Antibodi tersebut berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus dan bakteri. Bayi yang lahir prematur akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah karena antibodi yang diberikan ibu tidak sebanyak kepada bayi yang lahir cukup bulan. Namun, imunitas tersebut hanya sementara dan menurun dalam beberapa minggu atau bulan. Pada usia 6 bulan, imunitas dari ibu sudah hilang dan Si Kecil harus membangun sistem imunnya sendiri. Pada usia ini, Si Kecil jadi gampang sakit karena sistem imunnya masih berkembang dan belum sempurna. Penyakit yang paling sering adalah infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk pilek. Umumnya, bayi dan balita sakit batuk pilek tujuh sampai delapan kali per tahun)

2. Tidak mendapat cukup ASI (Selain sebagai sumber nutrisi Si Kecil, ASI mempunyai daya proteksi dan mengandung antibodi. Selain itu, ASI juga mengandung vitamin A, C, dan E, serta enzim dan hormon yang tidak didapatkan dalam susu formula. Berbagai penelitian menunjukkan pemberian ASI pada bayi mengurangi terjadinya diare dan infeksi saluran pernapasan yang merupakan penyakit paling sering pada anak. Selain melindungi dari penyakit infeksi, ASI juga menurunkan risiko alergi. Beberapa penelitian memperlihatkan pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan menurunkan kejadian penyakit alergi)

3. Alergi (Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menyerang kuman dan virus agar tubuh tidak menjadi sakit. Namun, pada penderita alergi, sistem kekebalan tubuh terlalu sensitif dan bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Sistem imun yang belum sempurna pada anak ternyata bukan hanya menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi, namun juga penyakit alergi.7 Beberapa faktor yang memengaruhi kejadian alergi pada anak adalah genetik, tidak mendapat ASI, dan tidak mengenalkan berbagai jenis makanan sesuai usianya. Berbagai gejala yang dapat muncul pada penyakit alergi adalah:

- bersin, pilek, dan hidung tersumbat

- gatal, muncul ruam pada kulit, mata merah, kulit kering

- gejala asma, seperti sesak nafas, batuk, dan bunyi mengi saat bernapas.

4. Paparan asap rokok (Faktor yang tidak kalah penting terhadap kesehatan anak adalah lingkungan. Polusi lingkungan, seperti polusi udara dan paparan asap rokok akan menurunkan sistem imun dan merusak saluran pernapasan Si Kecil. Hindari mengasuh anak sambil merokok dan merokok di dalam rumah. Setelah merokok, pastikan mencuci tangan, mandi, dan ganti baju baru mengasuh anak)

5. Obesitas (Ketika Si Kecil susah makan dan kurus, Mama jadi sering membandingkan dengan teman-temannya yang lebih gemuk. Namun, anggapan bahwa gemuk itu sehat dan lucu itu sebetulnya hanya mitos. Ternyata, anak gemuk justru mudah sakit. Memiliki berat badan yang ideal dan sesuai dengan grafik pertumbuhan yang harus diperhatikan Mama. Anak gemuk seringkali sudah mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti ngorok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, perlemakan hati, asma, gangguan tidur, kaki bengkok membentuk huruf O, bahkan kencing manis. Agar anak tidak obesitas, Mama sebaiknya menerapkan jadwal makan yang teratur sehingga Si Kecil belajar rasa lapar dan kenyang. Selain itu, pastikan Si Kecil aktif melakukan aktivitas fisik sesuai usianya)

6. Tidak menjaga kebersihan (Menjaga kebersihan merupakan salah satu faktor utama untuk mencegah anak gampang sakit. Sebelum menyiapkan makanan Si Kecil, pastikan Mama sudah mencuci tangan dan bahan makanan dalam keadaan bersih. Ajarkan juga pada Si Kecil untuk selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah bermain, dan setelah menyentuh benda-benda. Mama juga perlu menjaga kondisi rumah bebas dari debu dan kotoran)

7. Tidak imunisasi (Imunisasi penting untuk mencegah bergabai macam penyakit. Dalam waktu 4-6 minggu setelah imunisasi akan timbul antibodi spesifik yang efektif mencegah penularan penyakit, sehingga Si Kecil tidak tertular infeksi. Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah dan bisa didapat secara gratis di Puskesmas atau Posyandu adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT, dan campak)

8.Orangtua jarang bermain dengan anaknya

9. kurangnya asupan probiotik (probiotik sangat berguna untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Berikut beberapa makanan dan minumnan yang mengandung probiotik : yogurt, susu fermentasi, tempe, sayuran fermentasi)


Prinsip penting dalam memberikan makanan sehat untuk anak :

1. Semakin beragam jenis makannya, semakin banyak nutrisi yang didapat (Semakin banyak variasi makanan yang dikonsimsi si kecil, maka akan semakin banyak zat gizi yang ia dapat. Pasalnya, tidak ada makanan yang paling sempurna yang bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Selain mencukupi kebutuhan gizi hariannya, mengombinasikan berbagai variasi menu makanan juga mencegah timbulnya rasa bosan pada si kecil. Sebab jika sudah terlanjur bosan, bisa saja anak malah menjadi mogok atau malas makan)

2. Biasakan anak untuk sarapan setiap hari (Sarapan sangatlah penting karena menyumbang sejumlah energi untuk mendukung aktivitas anak sejak pagi hari.Terlebih karena mulai dari pagi hari, anak sudah membutuhkan banyak energi untuk beraktivitas dan belajar di sekolah.)

3. Buat waktu makan sebagai prioritas (Sedari kecil, jangan biasakan anak makan sembari mengejarkan aktivitas lain. Entah itu bermain, mengutak-atik gadget, atau menonton TV. Hal tersebut bisa membuatnya kurang fokus saat makan, bahkan menjadi kebiasaan buruk hingga dewasa kelak. Jadikan waktu makan sebagai rutinitas penting untuk membangun kebiasaan yang lebih sehat)

4. Libatkan anak lebih sering saat memilih asupan makannya (Di awal, anak mungkin lebih tertarik untuk memilih jenis makanan yang kurang sehat tapi enak baginya. Tugas Anda di sini adalah membantu anak untuk memilah-memilah jenis makanan mana yang baik dan kurang baik untuk dikonsumsi. Ajari juga anak untuk membaca label makanan sebelum membelinya)

5. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak dalam sehari sesuai aturan (Meski dibutuhkan oleh tubuh, tapi asupan gula, garam, dan lemak harian tidak boleh terlalu berlebihan atau bahkan kekurangan. Idealnya, konsumsi gula sehari maksimal sebanyak 50 gram atau sekitar 4 sendok makan. Sementara garam sebaiknya tidak lebih dari 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh per hari. Begitu pula dengan lemak yang tidak boleh lebih dari 67 gram per hari atau setara dengan 5 sendok makan)


Namun apabila anak terus mengalami sakkt berkepanjangan, ada baiknya anda segera membawa ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Sekian dan Terima Kasih



2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan