Anak sangat aktif dan sulit tidur
Malam dok,
Saya memiliki putri usia 4 tahun 1 bulan. 3 tahun prtama jrg tantrum dan kalem .tapi saat pny adik skrg sering tantrum, emosiny meledak ledak, mukul dan nendang dan yg bikin emosional mulai menjelang magrib pasti aj bertingkah tidur aj bgitu sulit.qt smua gbs tdr krn d ganggu trs.klo putri q tdr baru qt bisa istrihat tidur.
Hampir setiap hari kami mengalami ini. Dan putri kami ini mkn milih dan harus di suapin pdhl dulu mkn sndri.
Solusinya bagaimana ya dok.
Trims
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perilaku tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Pada rentang usia 1-3 tahun, perkembangan emosi anak biasanya belum stabil sehingga mudah tantrum. Namun, tidak bisa dipungkiri apabila anak menangis secara berlebihan dapat membuat orang tua kebingungan dan merasa kesal menghadapi perilaku anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, dengan memarahi, memukul, memaki atau melabeli anak “cengeng” hanya akan memperburuk kondisi anak. Anda hanya perlu tetap tenang dan jangan terbawa emosi dalam menghadapinya.
Anak menangis sebagai respon yang ditunjukkan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman, merasa lapar, kecewa, sakit, lelah, butuh perhatian, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan cara anak berkomunikasi karena belum mampu mengelola dan mengenali emosinya dengan baik. Ada kemungkinan perilaku tersebut ditunjukkan sebagai bentuk rasa cemburu dan mencari perhatian dari orang tua karena kelahiran adik.
Dengan demikian, anak menangis menjadi cara anak untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Anak akan mengasosiasikan dan mengkondisikan sesuatu berdasarkan pengalaman yang didapatkannya, sehingga anak akan mengulang perilaku serupa di kemudian hari agar orang dewasa di sekitarnya memenuhi keinginan anak.
Anda dapat mengurangi intensitas memberikan dengan mudah yang menjadi keinginan anak, agar anak perlahan mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan proses. Luangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anak, seperti bermain peran atau membacakan dongeng sambil mengajari anak cara mengenali dan mengelola emosinya, serta cara
mengungkapkan keinginan tanpa harus tantrum. Berikan pelukan hangat setelah anak berhenti menangis, kemudian menatap matanya sambil berbicara dengan intonasi lembut, misal “kamu merasa sedih/ marah/ cemburu ya? Tenang ada mama di sini bersama kamu”. Setelah anak berhenti menangis, anda dapat memberikan apresiasi, seperti pujian agar anak mengulang perilaku baiknya di kemudian hari.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan beberapa saran untuk masalah yang Anda hadapi dengan putri Anda yang sulit tidur dan sering tantrum.:Membuat rutinitas tidur yang konsisten: Penting untuk memiliki rutinitas tidur yang sama setiap malam. Mulailah dengan memberikan waktu yang cukup untuk aktivitas menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan. Pastikan juga untuk menentukan waktu tidur yang konsisten setiap malam.
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur putri Anda nyaman dan tenang. Gunakan pencahayaan yang lembut, suhu yang nyaman, dan bantal serta selimut yang sesuai dengan preferensinya. Hindari gangguan seperti suara bising atau cahaya terang yang dapat mengganggu tidurnya.
Batasi stimulasi sebelum tidur: Hindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi sebelum tidur. Juga, hindari penggunaan gadget atau menonton televisi sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu tidur.
Latih kemandirian saat makan: Jika putri Anda terbiasa disuapi saat makan, cobalah untuk memberikan kesempatan kepada dia untuk makan sendiri. Berikan makanan yang mudah dipegang dan dimakan sendiri, sehingga dia dapat belajar mandiri dan mengembangkan kebiasaan makan yang baik.
Mengelola emosi dan tantrum: Penting untuk membantu putri Anda mengelola emosinya dengan cara yang sehat. Ajarkan dia cara mengungkapkan emosi dengan kata-kata dan berbicara tentang perasaannya. Juga, berikan alternatif yang lebih baik untuk mengatasi frustrasi, seperti bermain dengan mainan atau berbicara dengan orang tua.
Berikan perhatian dan kasih sayang: Pastikan Anda memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada putri Anda. Luangkan waktu untuk bermain dan berbicara dengannya, sehingga dia merasa didengar dan diperhatikan.
Jika masalah ini terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog anak untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut dan bantuan yang sesuai.
Semoga saran ini membantu, dan jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Related content