🔥 Diskusi Menarik
Halo dok...
Anak saya itu kenapa ya dok kok ngga bisa pipis di toilet. Ditahan terus, entah itu pas main atau apapun. Sampai celananya basah
... Lihat Lainnya
Selamat sore dok..
Bayi saya sejak baru lahir dan sekarang Sudan usia 8 Hari, tangan, kaki, Dan kepalanya gemetar sat sedang tidur. Itu kenap
... Lihat Lainnya
Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat Lainnya
Iklan
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Roni Oni, terima kasih atas pertanyaannya
Setiap anak mengalami perkembangan sosial emosional. Perlu diketahui dahulu berapa umur anak.
Mulai usia 1 tahun keatas, perkembangan emosi anak semakin dirasakan karena pada usia ini anak mulai paham "sense of self", ini diriku, anak mulai paham bahwa ia memiliki otoritas atas dirinya, maka apabila ada hal yang dirasakan tidak sesuai olehnya, ia akan menunjukkan dengan "tantrum" atau ledakan emosi dalam bentuk perilaku misalnya menjatuhkan badan, membanting barang, menangis, teriak. Hal ini wajar dan dibiarkan saja selagi tidak membahayakan dirinya dan lingkungannya.
Tantrum dapay dipicu : lelah, lapar, ngantuk, malu atau keinginannya tidam terpenuhi, tidak mampu mengungkapkan keinginan dan lain sebagainya.
Karena saat ini emosi anak sedang berkembang, anak bereksplorasi dengan dunia sekitar, semakin mengenal banyak hal.
Namun perlu diwaspadai apabila anak sudah menginjak usia diatas 5 tahun, apabila masih tantrum dan berlebihan hingga membahayakan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Adapun yang perlu dilakukan:
- orang tua harus tenang, tidak terbawa emosi saat anak sedang tantrum atau marah. Tetap tenang, apabila sulit, menjauh sejenak kemudian setelah tenang, kembali ke anak
-cukup diam tanpa menghakimi, peluk, biarkan anak selesai meluapkan emosinya, berada disampingnya hingga selesai jika memungkinkan atau pindahkan ke tempat yg lebih aman anak meluapkan emosinya setelah itu tenangkan dan ajak bicara apabila anak sudah besar.
-tidak perlu menuruti semua keinginan anak, tetap ada batasan yang diberikan orang tua namun dengan cara yang baik.
-apabila anak sudah usia sekolah, maka perhatikan lingkungan dan teman bermainnya
-luangkan waktu untuk bisa bercerita bersama anak setiap harinya.
Apabila masih kesulitan, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terdekat.
Semoga membantu, terima kasih
Usia berapa bun anaknya. Anak nangis dan marah wajar kok, anak kemungkinan belum tahu cara mengekspresikan keinginannya (atau perasaannya) jadi dia nangis.
Pelan-pelan diberi pengertian gimana mengungkapkan keinginannya.