🔥 Diskusi Menarik

Anak phobia makan nasi dan sayur

Assalamu'alaikum,

Dok anak saya saat ini berumur 5 tahun, sejak MPASI dy susah sekali menelan, walaupun air minum, selalu muntah, mungkin ini awal mulanya dy takut makan, sampai usia 2,5th dy hanya minum ASI saja, karena bubur/air putih saja muntah, akhirnya karena berat badannya terus menurut sya mencari alternatif lain dng memberinya roti gandum, alhamdulillah dy suka, tapi dy jadi tidak suka nasi, sayur, buah & lauk pauk, klw melihat saja dy menangis, ketakutan,

dy hanya makan roti gandum, susu formula, telur ayam kampung , bagaimana ya dok solusinya?

0
77k
2 komen

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Saya rasa permasalahan ini harus dievaluasi oleh dokter spesialis anak secara langsung ya. Untuk dicari tahu penyebabnya. Mungkin adik ada masalah ganggu fungsi oromotornya sehingga sulit menelan, atau mungkin ada trauma tertentu terhadap makanan.

Pada dasarnya anak usia di atas 1 tahun, kebutuhan kalori utamanya dari makanan nasi lauk pauk bukan lagi susu. Jika terlalu banyak diberikan susu, maka si kecil akan merasa kenyang dan semakin tidak mau makan.

Sebenarnya, GTM pada anak terjadi bukan tanpa alasan. Kondisi ini bisa muncul karena anak memang sedang sakit, tumbuh gigi, bahkan mengalami hipersensitif terhadap makanan. Meski demikian, bukan berarti masalah ini tidak dapat diatasi. Berikut beberapa cara mengatasi anak GTM yang bisa ibu coba terapkan:

1. Berikan Porsi Makan yang Sesuai

Saat baru belajar makan, pastinya anak tidak bisa langsung menerima banyak makanan. Namun, hindari memberikan porsi makan yang berlebihan dan memaksa Si Kecil menghabiskannya. Berikan saja secukupnya atau sesuai dengan kemampuan makan anak.

2. Tidak Memberikan Gadget saat Makan

Sebisa mungkin, hindari memberikan distraksi apapun saat anak sedang makan. Ini termasuk televisi, gadget, atau mainan. Fokuskan anak untuk melihat makannya. Jadi, ia tahu kapan waktunya bermain dan kapan waktunya makan.

Meski demikian, pastikan ibu dan ayah bisa menjadi contoh terbaik untuk anak. Caranya tentu dengan tidak berinteraksi dengan ponsel saat sedang makan, atau tidak makan sambil menonton televisi. Makan bersama ternyata bisa meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak, lho!

3. Buat Suasana Makan Menyenangkan

Cara mengatasi anak GTM lainnya adalah membuat suasana makan menjadi menyenangkan. Hindari memaksa anak makan saat ia menolaknya. Sebaliknya, tawarkan kembali beberapa saat kemudian. Pun, jangan sampai ibu memarahi anak saat ia tidak mau makan, karena hal tersebut justru membuat suasana makan jadi semakin tidak menyenangkan untuknya.

Ibu bisa menyiasati hal ini dengan mengajak anak makan bersama di meja makan sambil mengobrol ringan. Atau, berikan penjelasan mengapa makan menjadi hal yang penting dilakukan, dan apa dampaknya apabila Si Kecil tidak mau makan.

4. Tidak Memberikan Camilan Berlebihan

Ibu memang dianjurkan untuk memberikan camilan pada anak di sela waktu makan. Namun, pilih camilan yang kaya nutrisi dan berikan secukupnya, seperti buah, yoghurt, atau roti. Sebab, memberikan camilan berlebihan akan membuat anak masih merasa kenyang saat waktu makan tiba. Tak heran apabila ia akan melakukan GTM saat ibu menawarinya makanan berat.

5. Tidak Memberi Makan Menjelang Waktu Tidur

Tak ketinggalan, pastikan ibu tidak memberi makan Si Kecil menjelang waktu tidur. Sebab, anak tentu akan menolak makan saat mengantuk, bahkan bisa menjadi lebih rewel daripada biasanya. Jika anak mengantuk tetapi belum makan, ibu bisa memberikan camilan agar perutnya tidak terlalu lapar.

Jangan lupa, sebisa mungkin buatlah waktu makan yang teratur dan konsisten setiap harinya. Jadi, anak juga mengetahui kapan waktu makan pagi, siang, dan malam. Membuat menu masakan yang lebih beragam juga bisa jadi cara mengatasi anak GTM yang cukup efektif untuk dicoba.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba memberikan beberapa solusi untuk masalah anak Anda yang phobia makan nasi dan sayur. 1. Bersabar dan memberikan contoh yang baik: Berikan contoh yang baik dengan makan nasi dan sayur di depan anak Anda. Anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi jika mereka melihat Anda menikmati makanan sehat, mereka mungkin akan lebih tertarik untuk mencobanya. 2. Libatkan anak dalam proses memasak: Ajak anak Anda untuk membantu memasak makanan, termasuk nasi dan sayur. Dengan melibatkan mereka dalam proses memasak, mereka mungkin akan lebih tertarik untuk mencoba makanan yang mereka bantu masak. 3. Kreatif dengan presentasi makanan: Cobalah untuk membuat makanan terlihat menarik dan menggugah selera. Misalnya, Anda bisa membuat nasi berbentuk hewan atau menghidangkan sayur dengan saus yang lezat. Hal ini dapat membuat makanan terlihat lebih menarik bagi anak Anda. 4. Perkenalkan makanan baru secara bertahap: Mulailah dengan memperkenalkan makanan baru secara perlahan. Anda bisa mencampurkan sedikit nasi atau sayur ke dalam makanan favorit anak Anda, dan secara bertahap meningkatkan jumlahnya seiring waktu. Hal ini dapat membantu anak Anda terbiasa dengan rasa dan tekstur makanan baru. 5. Berikan pilihan makanan sehat: Berikan pilihan makanan sehat kepada anak Anda, termasuk variasi nasi dan sayur. Biarkan mereka memilih makanan yang mereka sukai, tetapi pastikan pilihan tersebut tetap sehat dan bergizi. 6. Jangan memaksa atau menghukum anak: Hindari memaksa atau menghukum anak jika mereka tidak mau makan nasi atau sayur. Hal ini dapat menciptakan asosiasi negatif dengan makanan dan memperburuk masalah. Sebaliknya, berikan dukungan dan dorongan positif kepada anak Anda. Jika masalah ini terus berlanjut dan anak Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan nutrisi yang cukup, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak. Mereka dapat memberikan saran yang lebih spesifik dan membantu menangani masalah ini dengan lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat! Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.