Anak pemalu dan penakut

Pagi dokter, sy sangat sedih krn selama ni anak sy menjadi penakut dan pemalu, usianya 21 bulan. Bahkan jika diajak ke lingkungan yg baru selalu takut minta pulang. Begitu juga dengan berinteraksi dengan orang lain, berbagai usaha sdh sy coba tp blm berhasil. Mohon bantuannya langkah apa yg harus aku lakukan.

Sebelumnya sy ucapkan terimakasih dokter

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
18
2

2 komentar

Halo Syafa'ah, terima kasih untuk pertanyaanya.


Setiap anak memiliki kerakter yang beragam, ada yang cenderung percaya diri, ada juga yang cenderung pemalu, dan lain sebagainya. Hal tersebut normal terjadi pada anak karena merupakan respon mereka dalam menyikapi situasi yang mereka hadapi. Namun, apabila karakter pemalu anak sudah berlebihan, maka dapat mempengaruhi anak dalam bersosialisasi dan tidak berani mencoba hal baru, atau bahkan lebih parah lagi dapat menyebabkan terjadinya kecemasan sosial di kemudian hari. Oleh karena itu, anak perlu dilatih sejak dini untuk mengatasi rasa malunya, dan lebih berani keluar dari zona nyaman.


Perlu diketahui bahwa karakter pemalu bisa terjadi disebabkan oleh perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Orang tua yang pemalu terkadang tanpa sadar akan menampilkan karakter pemalunya saat menghadapi situasi tertentu, bisa saja hal ini dicontoh oleh anak. Di sisi lain, anak juga mungkin pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dan membuat anak merasa malu, sehingga anak jadi mengembangkan karakter pemalu.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak yang pemalu yaitu, anda dapat membantu anak agar mau berintraksi dengan lingkungan, berikan contoh cara bersosialisasi yang baik sesuai usianya. Anda perlu menghindari untuk melabeli anak sebagai anak pemalu karena akan diafirmasi oleh anak dan mempertahankan karakter pemalu pada dirinya. Anda dapat menanyakan kekhawatiran anak yang menjadi alasannya tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Anda tidak perlu memarahi anak karena hanya akan membuatnya semakin tidak berani mencoba hal baru. Anda juga dapat mengajak anak bermain peran dengan boneka kesayangannya seolah-olah berkenalan/ berteman dengan orang baru. Berikan apresiasi kepada anak apabila ia menunjukkan perkembangan, misalnya berupa pujian, pelukan dan sebagainya sehingga anak akan mempertahankan perilaku baiknya.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba memberikan beberapa saran untuk mengatasi kecemasan dan kepenakutan pada anak Anda yang pemalu dan penakut.:
  1. Berikan rasa aman dan dukungan: Pastikan anak merasa aman dan nyaman di sekitar Anda. Berikan dukungan emosional dan jangan mengejek atau mengkritik kecemasan atau ketakutannya. Tunjukkan bahwa Anda memahami perasaannya dan siap mendukungnya.

  2. Kenalkan secara perlahan: Bantu anak Anda mengatasi ketakutannya dengan memperkenalkan lingkungan baru secara perlahan. Mulailah dengan lingkungan yang lebih akrab dan bertahap tingkatkan kompleksitasnya. Misalnya, ajak anak Anda ke taman bermain terdekat terlebih dahulu sebelum mencoba tempat yang lebih ramai.

  3. Beri contoh positif: Tunjukkan kepada anak Anda bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan memberikan contoh positif. Ajak anak Anda untuk bermain dengan teman sebaya atau anggota keluarga yang akrab. Beri pujian dan dorongan ketika anak berhasil mengatasi kecemasan dan berinteraksi dengan orang lain.

  4. Latih keterampilan sosial: Ajari anak Anda keterampilan sosial dasar seperti menyapa, berbicara dengan sopan, dan berbagi dengan orang lain. Latih anak Anda untuk berbicara dengan suara yang jelas dan tegas, serta mengajaknya berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.

  5. Jangan memaksa: Hindari memaksa anak Anda untuk berinteraksi atau menghadapi ketakutannya secara tiba-tiba. Biarkan anak Anda mengatasi ketakutannya secara bertahap dan dalam batas kenyamanannya sendiri. Dorong dan dukung, tetapi jangan memaksa.

  6. Konsultasikan dengan profesional: Jika kecemasan dan ketakutan anak Anda terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-harinya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak. Mereka dapat memberikan evaluasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak Anda.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki tempo yang berbeda dalam mengatasi kecemasan dan ketakutan. Bersabarlah dan terus memberikan dukungan yang positif. Semoga saran ini membantu, tetapi jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional yang dapat memberikan panduan yang lebih spesifik.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan