Anak kurus dan terlihat kecil
Anak saya usia 5th 4bulan , tetapi kurus ,BB nya hy 15kg, jg lebih pendek utk usia nya ,. Sy sllu menangis stiap hari krna melihat nya ,sy akhirnua mmberanikan diri bula depan di priksa dokter anak. Sy bukn dari keluarga kurg mampu, tp sy mrsa brsalah krna sllu mnganggp itu adalh prtumbuhannya, tp stlh adiknya lahir sy bru mnydari bhwa itu gak wjar dg usianya, sy trllu mmbanggakan dirinya karena mskipun kecil tp sllu aktif,bhkn bs bsekolah dg baik
Halo Devie, terima kasih atas pertanyaan anda.
IDAI menyatakan bahwa standar tumbuh kembang anak Indonesia mengacu pada kurva pertumbuhan milik World Health Organization (WHO, 2006) dan Center for Disease Control Prevention (CDC, 2000) yang mengukur berat dan tinggi anak serta lingkar kepala. Secara garis besar, indikator yang digunakan untuk anak di Indonesia adalah:
- Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
- Tinggi badan menurut usia (TB/U)
- Berat badan menurut usia (BB/U)
Indikator BB/TB menentukan status gizi anak dengan membandingkan berat dengan berat ideal menurut tinggi badan anak kemudian diinterpretasikan sebagai obesitas, gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, hingga gizi buruk. Indikator TB/U membandingkan tinggi badan seorang anak dengan anak yang sama jenis kelamin seusianya. Interpretasinya adalah tinggi, normal, perawakan pendek, dan perawakan sangat pendek. Adapun indikator BB/U membagi anak menjadi berat badan normal, berat badan kurang, dan berat badan berlebih. Indikator ini membandingkan berat badan seorang anak dengan anak seusianya.
Untuk menambah asupan kalori dan menaikkan berat badan anak, beberapa cara berikut mungkin bisa Anda coba.
1. Menambah asupan lemak -> Menambah asupan lemak pada menu makan si kecil adalah cara cepat dan mudah untuk meningkatkan kalori. Pasalnya, satu gram lemak menyumbang lebih banyak kalori daripada sumber gizi lainnya. Namun, Anda tetap harus memilih sumber lemak yang sehat untuk anak Anda. Sumber lemak tak sehat mungkin cepat menambah berat badan, tetapi tidak memberi nutrisi yang dibutuhkan anak guna menjaga kesehatan tubuhnya. Untuk menambah asupan lemak sehat ini, minyak zaitun, minyak kanola, dan mentega bisa digunakan sebagai bahan memasak makanan si kecil. Anda juga dapat memberikan saus krim atau keju leleh pada nasi, pasta, atau sayur-sayuran sebagai cara alternatif menambah kalori pada menu makanan anak Anda. Saat Anda sedang memasak, ganti bahan-bahan rendah lemak dengan yang berkadar lemak tinggi. Contohnya, saat membuat sereal oatmeal, gunakan susu segar daripada mencampurnya hanya dengan air. Anda juga bisa menambahkan kacang almond atau biji-bijian pada sereal tersebut.Roti lapis yang ditambahkan dengan selai kacang atau hidangkan saus guacamole dari alpukat juga bisa menjadi pilihan camilan sehat untuk anak.
2. Menambah asupan karbohidrat -> Selain lemak, karbohidrat juga termasuk salah satu sumber kalori. Zat gizi ini menyumbang 4 kkal untuk setiap gramnya, meski tidak sebanyak dari kandungan lemak. Oleh karena itu, menambah asupan karbohidrat juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan asupan kalori serta menaikkan berat badan anak Anda. Roti gandum, pasta, kentang, ubi, jagung, nasi, atau sereal merupakan sumber karbohidrat utama yang bisa Anda pilih untuk makanan sehari-harinya. Untuk menambah asupan karbohidrat untuk anak, Anda dapat memberikan camilan yang juga mengandung zat gizi ini, seperti kismis, buah-buahan kering, dan granola. Setengah cangkir granola mengandung sekitar 200 kkal sehingga cocok untuk ditambahkan sebagai isian pudding, yogurt, atau sereal. Anda juga dapat menambah asupan karbohidrat harian si kecil dengan menambahkan madu atau sari buah pada buah-buahan segar atau sereal oatmeal.
3. Menambah asupan protein -> Sumber kalori ketiga yang juga bisa membantu menambah berat badan anak Anda, yaitu protein. Sama seperti karbohidrat, protein juga menyumbang 4 kkal untuk setiap gramnya. Melansir Academy of Nutrition and Dietetics, sumber protein yang baik untuk menambah berat badan, yaitu telur, selai kacang, sup kacang, hummus, serta susu, yoghurt, dan keju. Meski begitu, sumber protein untuk anak lainnya juga bisa Anda berikan, seperti ikan, daging, atau biji-bijian. Ikan dan daging bisa menjadi makanan utama untuk anak secara bergantian. Di sela-sela makan utama, camilan mengandung protein juga bisa Anda berikan. Misalnya roti lapis berisi keju dan telur atau roti berbentuk stik yang dicocol dengan saus hummus atau keju.
4. Menambah kalori dari minuman -> Jika si kecil tidak doyan makan, Anda bisa memberinya minuman yang mengandung kalori sebagai cara untuk menaikkan berat badan anak. Anda bisa memberi anak jus buah segar, susu segar, yoghurt, susu kedelai, milkshake, atau smoothies yang mengandung tinggi kalori dibandingkan teh atau kopi. Bukan cuma kalori, minuman-minuman ini juga kaya akan vitamin dan mineral, seperti kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang anak Anda. Meski begitu, pastikan anak Anda tidak kenyang hanya dengan mengonsumsi minuman ini. Pastikan anak tetap lapar pada waktu makannya sehingga ia tetap mau makan.
5. Makan teratur -> Bukan sekadar menambah kalori, makan secara teratur juga perlu Anda terapkan untuk menaikkan berat badan anak. Jangan sampai anak Anda melewatkan waktu makannya. Melewatkan waktu makan akan menghilangkan kesempatan si kecil untuk mendapat asupan kalori yang cukup guna beraktivitas seharian. Biasakan anak Anda makan tiga kali sehari dan dua kali makan selingan atau camilan di antara jam makan yang normal.
6. Buat porsi lebih besar -.> Untuk menaikkan berat badan, cobalah untuk memberi porsi makan anak Anda lebih besar dari biasanya, terutama makanan berpati seperti roti, nasi, pasta, atau kentang. Sementara untuk camilan, hidangkan dua porsi roti lapis sekaligus. Sediakan susu dalam gelas yang lebih besar atau mangkuk besar untuk sereal. Bila tidak dapat makan dalam porsi besar, coba berikan makan dalam porsi kecil, tetapi sering. Misalnya, 6-8 porsi kecil makan dan camilan setiap hari atau bila perlu setiap setengah jam.
7. Biarkan anak tetap aktif -> Meski sedang mencari cara untuk menambah berat badan, bukan berarti ia tidak boleh aktif. Aktivitas fisik justru membantu mengembangkan serta memperkuat tulang dan otot anak. Meski begitu, durasi atau frekuensi aktivitas fisik pada anak yang underweight mungkin berbeda dengan anak lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter guna mendapatkan panduan yang tepat mengenai aktivitas fisik untuk anak Anda.
Sekian dan Terima Kasih