Halo dok,
sudah 3 bulan ini BB dan TB bayi saya seret banget dok bahkan sempat kemarin BBnya turun dan juga makanan sering dilepeh.
di
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Selamat Malam Dok,
Saya single mother, dan memiliki anak ADHD, pertanyaan saya adalah: 1. Bagaimana cara mendidik anak adhd yg tinggal dengan nenek dan kakeknya yg tidak sabaran? 2. Bagaimana cara anak adhd mempunyai rasa tanggung jawab kepada barang sendiri? Karena terkadang suka hilang di sekolah, bahkan kalau marah pada suatu hal dirusak barang tersebut. Mohon bantuannya untuk menjawab, terima kasih Dok.
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Ima Sugus, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perlu diketahui bahwa untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam oleh professional (psikolog/ psikiater). Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun memukulnya karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Salah satu hal yang perlu diajarkan pada anak sejak usia dini, yaitu mengenai kepatuhan atau sikap taat pada aturan. Namun, tidak bisa dipungkiri karena terkadang hal tersebut juga menjadi tantangan bagi para orang tua dan guru di sekolah mengingat karakter anak yang beragam. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan anak berperilaku demikian, misalnya karena cari perhatian, belum memahami mengenai aturan beserta konsekuensinya, memiliki energi yang berlebihan sehingga sulit diam, merasa jenuh di dalam kelas, dsb. Dengan demikian dibutuhkan mengetahui alasan sebenarnya anak berperilaku seperti yang anda ceritakan.
Anda dapat memulai mengajak anak berdiskusi dengan menanyakan tentang perilaku mereka. Lalu anda dapat membuat kesepakatan bersama dengan anak, sambil memberitahukan hal yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan (boleh saja menggunakan media/ gambar/ bentuk visual lainnya yang menarik perhatian anak sehingga mudah dimengerti). Tentukan pula reward dan punishment bersama anak yang membuat anak menyadari kesalahannya. Kondisi ini perlu dilakukan konsisten yang bekerjasama antara orang tua dan guru.
Tentunya dalam mendampingi anak, sebaiknya membiasakan mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu baik di rumah maupun di sekolah, misalnya ketika membantu orang tuanya melakukan aktivitas keseharian di rumah. Perlu diingat juga bahwa memberikan instruksi kepada anak sebaiknya dengan cara satu persatu melalui instruksi singkat, jelas, dan detail. Dengan demikian anak dapat membiasakan diri untuk fokus. Selain itu, anda dapat mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi, seperti meronce, bermain puzzle, mewarnai, dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya adalah hargai setiap proses yang ditunjukkan oleh anak agar tidak merasa tertekan menjalaninya dan termotivasi untuk mempertahankan perilaku baiknya.
Dalam proses belajar, anak membutuhkan ruangan yang kondusif (jauh dari pintu/ jendela, atau benda lainnya yang dapat menarik perhatian sehingga mengganggu konsentrasi) dan posisi duduk yang dapat membantunya tenang selama proses belajar. Gunakan pula metode belajar dan waktu istirahat yang disesuaikan karena ada kemungkinan anak mudah mengalami penurunan konsentrasi (misalnya dimulai dengan mengerjakan tugas 5 menit, lalu beristirahat 5 menit. Kemudian pada minggu selanjutnya mengerjakan 7-10 menit, istirahat 5 menit. Dst). Jangan lupa untuk mengevaluasi perkembangan setiap minggunya. Ada baiknya anda memiliki cacatan perkembangan anak mengenai durasi ia dapat fokus mengerjakan dan kepatuhan pada aturan.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog / psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda sebagai seorang ibu tunggal menghadapi tantangan yang cukup besar dalam mendidik anak dengan ADHD, terutama ketika anak tinggal bersama kakek dan nenek yang mungkin tidak sabar. Mari kita bahas pertanyaan Anda satu per satu.:1. Mendidik Anak ADHD di Lingkungan yang Tidak Sabar:
Mendidik anak dengan ADHD memang memerlukan kesabaran ekstra, dan situasi di mana anak tinggal dengan kakek dan nenek yang mungkin tidak sabar bisa menjadi tantangan tersendiri. Penting untuk menciptakan komunikasi yang baik antara Anda dan orang tua Anda. Anda bisa menjelaskan kepada mereka tentang karakteristik ADHD dan bagaimana cara terbaik untuk mendukung anak.
Cobalah untuk membuat rutinitas yang jelas dan terstruktur di rumah. Misalnya, buatlah jadwal harian yang mencakup waktu belajar, bermain, dan istirahat. Rutinitas ini akan membantu anak merasa lebih aman dan mengurangi kebingungan. Selain itu, Anda bisa memberikan panduan atau tips kepada kakek dan nenek tentang cara berinteraksi dengan anak, seperti menghindari nada suara yang tinggi dan lebih banyak menggunakan pendekatan positif.
2. Mengajarkan Rasa Tanggung Jawab:
Mengenai rasa tanggung jawab anak terhadap barang-barangnya, Anda bisa mulai dengan langkah-langkah kecil. Buatlah daftar tanggung jawab yang jelas dan sederhana, dan tempelkan di tempat yang mudah terlihat. Misalnya, Anda bisa menuliskan tugas-tugas seperti "menyimpan buku di tempatnya" atau "memastikan mainan sudah rapi".
Memberikan reward atau hadiah kecil ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya juga bisa menjadi motivasi. Namun, pastikan hadiah tersebut bersifat langsung dan tidak terlalu jauh di masa depan. Misalnya, jika anak berhasil menyimpan barangnya dengan baik selama seminggu, Anda bisa memberinya waktu bermain tambahan atau camilan favorit.
3. Mengelola Emosi dan Perilaku:
Sangat penting untuk mengelola emosi Anda dan orang tua Anda saat berinteraksi dengan anak. Jika Anda merasa marah atau frustrasi, cobalah untuk menjauh sejenak dan menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak. Menghadapi anak dengan ketenangan akan membantu menciptakan suasana yang lebih positif dan mendukung.
Jika anak merusak barang saat marah, penting untuk menjelaskan konsekuensi dari tindakan tersebut dengan cara yang tenang dan tegas. Anda bisa membantu anak memahami bahwa ada cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaannya, seperti berbicara tentang apa yang membuatnya marah.
4. Terapi dan Dukungan Profesional:
Jika Anda merasa kesulitan dalam mendidik anak, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau terapis perilaku. Mereka dapat memberikan strategi yang lebih spesifik dan membantu anak dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan.
Saya harap saran-saran ini dapat membantu Anda dalam mendidik anak dengan ADHD. Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan mungkin Anda perlu mencoba beberapa pendekatan sebelum menemukan yang paling efektif. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau jika Anda ingin mendiskusikan hal lain, jangan ragu untuk menghubungi saya. Semoga Anda dan anak Anda selalu dalam keadaan baik.
Related content