Anak 22 bulan belum bisa jalan dan usia 9 bulan sempat kejang
Apa kabar Dokter. Ijin bertanya dok, putra saya dulu 9 bulan panas tinggi dan sempat kejang. Sekarang SDH 22 bulan belum berjalan juga bicara. Kalau merangkak hanya sebentar di lutut seperti masih lemah. Sudah mampu mengenali orangtuanya. Bagaimana cara menangani putra saya agar lekas berjalan juga berbicara dokter? Mohon penjelasannya. Terimakasih dokter.
Halo Mardiana, terima kasih atas pertanyaan anda.
sebelum mengetahui cara penanganan, kita harus mengetahui dahulu kriterianya. Tanda anak terlambat bicara (speech delay) sesuai usia adalah sebagai berikut
- Usia 18 bulan tidak bisa mengucapkan kata sederhana -> Ketika usia 18 bulan, biasanya bayi sudah bisa mengucapkan kata sederhana, seperti “mama”, “papa”, “udah”, “dadah”. Bila anak Anda belum mampu mengucapkannya di usia tersebut, itu bisa menjadi tanda anak terlambat bicara.
- Usia 2 tahun kata yang diucapkan kurang dari 25 -> Anak usia 2 tahun biasanya sudah bisa menyebutkan sekitar 50 kata. Di fase ini, si kecil mulai mencoba menggabungkan dua kata, misalnya “mama makan”, “mau duduk”, atau “kucing besar”. Bila anak Anda belum sampai pada tahap ini, perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda balita telat bicara.
- Usia 2 tahun 6 bulan tidak menggabungkan kata -> Grafik Denver II menunjukkan bahwa anak di usia ini seharusnya sudah bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kalimat. Jadi, ia tidak lagi bicara hanya dengan satu kata. Bila anak Anda mengalami hal tersebut, itu bisa menjadi tanda anak mengalami speech delay.
- Usia 3 tahun, kata yang diucapkan kurang dari 200 -> Di perkembangan anak usia 3 tahun, umumnya anak sudah bisa mengucapkan 1000 kata, menyebut namanya sendiri dan bertanya. Bila anak Anda tidak bisa menyebut nama teman atau dirinya sendiri, Anda patut mencurigainya.
Berikut beberapa cara melatih agar anak cepat berbicara :
1. Perhatikan gerak tangan anak -> Anak yang berusia 1 tahun sebenarnya telah mengerti banyak kata, mereka hanya belum bisa mengatakannya pada Anda. Oleh karena itu, Anda bisa meningkatkan kemampuan bahasa si kecil dengan memerhatikan gerak-geriknya dan menarik kesimpulan darinya. Sebagai contoh, saat anak Anda melambaikan tangan, Anda bisa mengatakan, “Dadah, adik!” atau, saat mereka menunjuk sebuah benda, Anda bisa mengatakan, “Adik mau mainan? yang mana? oh yang merah ini ya?”.
2. Gunakan kosa kata yang sebenarnya -> Mengingat kemampuan berbicaranya masih terbatas, anak cenderung menyebut sebuah objek yang dilihatnya dengan kosakata mereka sendiri. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan kemampuan pengucapannya. Ini sering dikenal dengan baby talk alias bahasa bayi. Namun, sebagai orangtua, Anda perlu menggunakan kata yang sebenarnya, bukan ikut-ikutan pakai bahasa bayi. Hal ini dimaksudkan untuk membantu memperbanyak kosakata anak si kecil dan membantu mereka belajar berbicara. Sebagai contoh, saat anak Anda menyebut makan dengan “mamam”, Anda bisa menanggapinya dengan, “Oh, Adik mau makan.” Hal ini juga berlaku saat si kecil menyebut mobil dengan “obim”, Anda bisa menanggapi dengan, “Iya, ada mobil, ya?”
3. Sering bercerita dan bertanya pada anak -> Cara melatih anak terlambat bicara agar lebih aktif bicara adalah dengan sering bercerita. Ajak ia bicara tentang apapun yang Anda alami hari itu atau membacakan buku cerita yang disukainya. Setelah membacakan buku, tanyakan pada si kecil tentang perasaannya setelah membaca buku itu atau pendapat tentang tokoh yang ada di cerita. Sering bertanya juga bisa menjadi cara efektif untuk memancing anak lebih banyak bicara. Ketika berjalan di sekitar rumah, tunjuk atau peragakan suara benda yang ada di sana. Saat bertanya, tidak perlu terburu-buru menunggu jawaban si kecil. Biarkan ia berpikir dan memilih kata yang tepat. Bila ia terlihat ragu-ragu atau salah ucap, ungkapkan jawaban yang benar tanpa menggurui.
4. Selalu respon ucapan anak -> Jika ingin meningkatkan kemampuan bicara anak, Anda perlu memberikan respon untuk setiap kata yang anak Anda ucapkan. Tidak perlu mengoreksi setiap kata yang anak Anda ucapkan. Jika ada yang salah, Anda hanya perlu merespon setiap ucapan anak Anda. Sebagai contoh saat anak mengucapkan “Da…da…”, Anda bisa meresponnya dengan, “Ayah mau pergi… dadah, Ayah!”
5. Kurangi frekuensi menatap layar -> Komunikasi yang efektif untuk anak adalah dua arah dan gadget tidak memfasilitasi hal tersebut. The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk anak usia 2 tahun ke atas, pemakaian gadget atau gawai hanya 2 jam sehari. Hal ini karena gadget bukan permainan interaktif yang membuat anak aktif bicara. Gawai juga tidak responsif terhadap perkembangan bicara anak dan bisa menjadi penyebab anak mengalami speech delay. Terlalu lama main gadget bisa membuatnya kecanduan.
Cara melatih atau terapi anak terlambat jalan di rumah :
1. Pancing dengan mainan -> Bila si kecil terlihat tidak percaya diri atau ogah-ogahan saat belajar jalan, pancing dia untuk melangkah dengan menyimpan mainan di jarak yang tidak bisa dia jangkau. Ini cara yang sama ketika memancing anak merangkak dan salah satu terapi anak terlambat jalan. Ketika ia berusaha untuk meraih mainan tersebut, beritahu arahnya. Apakah ke kanan atau ke kini. Selain sebagai terapi anak terlambat jalan, ini juga bermanfaat untuk melatih koordinasi antara tangan dan otak anak.
2. Beri media sebagai bantuan -> Anda bisa memakai push walker sebagai alat untuk memicu anak untuk percaya diri berjalan. Namun, alat itu tidak wajib, Anda bisa memakai perabotan yang ada di rumah untuk didorong si kecil, misalnya kursi, meja kecil, atau sofa kecil yang ringan. Bantu si kecil untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika berpegangan pada alat bantu tersebut. Tetap bersiaga di belakang anak, untuk mencegahnya terjatuh ke belakang atau kepala terbentur ketika sedang berlatih. Cara murah ini bisa menjadi terapi anak terlambat jalan.
3. Ulurkan tangan ketika ia berjalan -> Anak sering tidak percaya diri saat sedang belajar jalan. Beri si kecil semangat dengan berada di depannya lalu ulurkan tangan Anda agar ia meraihnya. Anda juga bisa meminta anak untuk mengikuti kemana pun Anda berjalan menelusuri ruangan lain. Ini salah satu terapi anak terlambat jalan.
4. Apresiasi anak saat mulai belajar jalan -> Memaksa anak untuk belajar jalan tentu bukan cara yang baik. Meski gemas melihat langkah si kecil hanya sedikit, tetap beri apresiasi. Tersenyum saat ia berhasil berjalan, beri kalimat semangat tanpa membuatnya tertekan. Misalnya “hore, sudah tambah dua langkah. Besok kita coba lagi kalau kamu lelah, ya.” Tidak lupa untuk menatapnya saat memberi apresiasi setelah apa yang dilakukannya. Ini membuat anak lebih semangat dalam mengikuti terapi anak terlambat jalan.
namun bila cara di atas tidak bisa, anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang
Sekian dan Terima Kasih