Abcde

Haloo dok, saya sering keputihann gatal dan bau kenapa ya dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda. Keputihan yang gatal dan berbau dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
  1. Infeksi jamur: Infeksi jamur seperti kandidiasis vagina dapat menyebabkan keputihan yang gatal dan berbau. Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala seperti rasa gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada area vagina.

  2. Infeksi bakteri: Infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis juga dapat menyebabkan keputihan yang berbau. Infeksi ini biasanya disertai dengan bau yang tidak sedap, terutama setelah berhubungan seksual.

  3. Infeksi menular seksual (IMS): Beberapa IMS seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis juga dapat menyebabkan keputihan yang gatal dan berbau. Jika Anda memiliki riwayat hubungan seksual yang tidak aman, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

  4. Reaksi alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap produk perawatan tubuh, seperti sabun, deterjen, atau tisu toilet. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan keputihan yang gatal dan berbau.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti dari keputihan yang Anda alami. Setelah itu, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai, seperti obat antijamur atau antibiotik, tergantung pada penyebabnya.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kebersihan area vagina dan mencegah keputihan yang gatal dan berbau, seperti:

  1. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun.
  2. Hindari penggunaan produk perawatan vagina yang mengandung bahan kimia yang keras.
  3. Hindari penggunaan tisu toilet beraroma atau berwarna.
  4. Jaga kebersihan area vagina dengan membersihkannya secara lembut menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
  5. Hindari penggunaan douching atau semprotan vagina, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina.

Jika gejala tidak membaik setelah pengobatan atau jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter Anda. Semoga bermanfaat!

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan