🔥 Diskusi Menarik

Vagina gatal

Halo dok saya may tanya mungkin kah iud buat alergi gatal ?

saya uda 2 x pasang iud umur saya 37

nah skrg yg k 3 pasang terus HB 3 hr kemudian gtal2 keputihan , d obatin sembuh ga lama gatal lagi , akhirnya saya beli salep kelonoge sama obatnya sembuh ga gatal, terus krna tkt gatal lagi saya HB pake kondom, selang 2 hari keputihan gatal lagi

keputihan putih biasa ga bau

ini knp ya dok ?

kira2 obat apa yg bagus ya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
392
2

2 komentar

Halo sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.



Keluhan gatal di area vagina bisa berbahaya ataupun tidak, tergantung kondisi lainnya, apabila gatalnya sampai mengganggu aktivitas disertai adanya keputihan tidak normal maka perlu waspada. semakin digaruk maka akan semakin menimbulkan luka di area vagina tersebut.

Gatal tersebut juga bisa disebabkan banyak faktor. Tersering yaitu keputihan yang tidak normal akibat infeksi bakteri atau jamur hingga infeksi menular seksual akibat gonta ganti pasangan (apabila sudah aktif berhubungan seksual).


Namun perlu juga menjadi catatan kemungkinan alergi dengan alat kontrasepsi IUD bisa juga mencetuskan gatal hingga keputihan.


Jadi, belum bisa dipastikan sekarang keluhan bisa terjadi akibat alat kontrasepsinya atau memang dari tertular pasangan, karena gatal disertai keputihan di area vagina itu sebabnya banyak sekali maka perlu dicek terlebih dahulu riwayat sebelum muncul gejala.


Perlu diperjelas juga apakah ada keputihan yang tidak normal atau tidak, karena penyebab tersering yaitu keputihan dan kurang menjaga kebersihan alat reproduksi.



penjelasan lainnya tentang keputihan:


Pada dasarnya, Keputihan adalah hal normal dialami wanita, keputihan yang normal ditandai dengan:

- tidak berbau, jikapun ada, maka tidak menyengat atau berbau lain tidak sedap

- berwarna putih kekuningan

- tidak gatal


Normalnya, vagina pun akan mengeluarkan cairan yang disebut keputihan, cairan ini jumlahnya tidak berlebihan, namun apabila lebih banyak jumlahnya, gatal, berbau beda dari biasanya hingga berubah warna dari biasanya, mungkin saja akan haid atau memang ada gejala dari penyakit lain.



Apabila gatal, maka perlu waspada biasanya infeksi jamur atau bakteri atau infeksi menular seksual.


keputihan gatal, berbau, berubah warna adalah tanda kemungkinan ada infeksi di area vagina tersebut dan perlu diobati.


Pada dasarnya vagina wanita mengandung flora normal yang dapat terganggu apabila terjadi infeksi atau pemicu lainnya seperti:


- infeksi jamur

- infeksi bakteri seperti pada bakterial vaginosis

- penyakit kelamin yang menular dari pasangan.


Tips yang utama yaitu menjaga kebersihan sekitar vagina:

- hindari menggunakan celana ketat

- sering ganti celana dalam apabla sudah lembab

- pastikan vagina bersih dan kering setelah dibersihkan sata buang air besar dan kecil

- gunakan pakaian dalam yang berbahan lembut dan menyerap keringat

-hindari dulu penggunaan cairan pembersih vagina.

-pastikan kebersihan alat kelamin pasangan jika sudab aktif berhubungan seksual.


Untuk pengobatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat karena beda sebab akan beda terapi, Silakan konsultasikan langsung dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK) terdekat.



Semoga membantu, terima kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin berguna bagi Anda.

Vagina gatal dan keputihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi jamur, infeksi bakteri, alergi, atau iritasi. IUD (alat kontrasepsi intrauterin) sendiri jarang menyebabkan alergi atau gatal pada vagina. Namun, setiap orang dapat memiliki reaksi yang berbeda terhadap IUD, jadi tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter Anda tentang gejala yang Anda alami.

Jika Anda mengalami gatal dan keputihan setelah memasang IUD, kemudian sembuh setelah diobati, namun kembali muncul setelah beberapa waktu, ada kemungkinan bahwa Anda mengalami infeksi yang perlu diobati dengan obat yang tepat. Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti dari gejala yang Anda alami. Mereka kemudian dapat meresepkan obat yang sesuai, seperti antijamur atau antibiotik, tergantung pada penyebab infeksi.

Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan area genital dengan baik, menghindari penggunaan sabun yang keras atau produk kimia yang dapat menyebabkan iritasi, dan menghindari penggunaan produk yang tidak cocok dengan Anda. Menggunakan kondom selama hubungan seksual juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Namun, ingatlah bahwa saya bukan dokter dan hanya memberikan informasi umum. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan