Selalu sakit kalo haid (sengugut)

Halo dok saya ingin bertanya

Saya selalu sakit di bagian perut jika ingin haid dan saat haid

Bulan ini saya haid di tanggal 9 lalu selesai di tanggal 13, tanggal 15-16 tidak ada flek dll lalu ketika saya HB dengan suami ditanggal 16 malam darah haid keluar sedikit bersamaan dengan sperma

Di sertai nyeri di bagian perut dan Miss v sampai tanggal 19 masih keluar flek kecoklatan dan di sertai rasa nyeri di bagian perut dan Miss v

Pertanyaan apakah itu normal dok ?

Soalnya selama baru menikah sudah satu tahun baru ini kejadian seperti ini dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2

2 komentar

Hallo richa cha, terima kasih atas pertanyaan nya.

Saya mengerti kekhawatiran kamu, apalagi ini kejadian pertama setelah menikah. Dari cerita yang kamu sampaikan, berikut beberapa kemungkinan penyebabnya dan penjelasannya:


### 🩸 **Kemungkinan Penyebab**


1. **Darah Haid Sisa (Spotting Pasca Haid)**


* Setelah haid selesai, terkadang masih ada sedikit darah atau endometrium yang tertinggal di rahim.

* Aktivitas seperti berhubungan intim dapat memicu kontraksi rahim dan membuat darah sisa keluar, walaupun sudah 2–3 hari tidak ada flek.

* Warna biasanya **cokelat** atau merah tua, dan jumlahnya sedikit.


2. **Ovulasi Dini / Gangguan Hormonal Sementara**


* Kadang, perubahan hormon setelah haid bisa menyebabkan perdarahan ringan (breakthrough bleeding).

* Faktor seperti **stres, kelelahan, perubahan pola makan, atau hubungan seksual** bisa memicu ketidakseimbangan hormon.


3. **Serviks Lebih Sensitif**


* Setelah haid, leher rahim (serviks) masih agak rapuh dan lebih mudah berdarah bila ada gesekan, seperti saat berhubungan seksual.

* Ini bisa menimbulkan darah merah muda/coklat dan nyeri ringan.


4. **Infeksi atau Peradangan** (lebih jarang tapi perlu diwaspadai)


* Jika disertai **bau tidak sedap, keputihan abnormal, nyeri hebat, demam, atau darah sangat banyak**, bisa menandakan adanya infeksi (misal servisitis, vaginitis) atau polip serviks.


---


### ⚠️ **Waspadai Jika:**


* Perdarahan **banyak seperti haid lagi** atau tidak berhenti >7 hari.

* Nyeri perut bawah **sangat kuat** hingga mengganggu aktivitas.

* Ada **keputihan berbau busuk, gatal, demam, atau nyeri saat BAK**.


Jika ada tanda-tanda tersebut, **segera periksa ke dokter kandungan** untuk memastikan tidak ada masalah seperti polip, infeksi, atau gangguan rahim.


---


### 💡 Saran yang Bisa Dilakukan


* **Pantau perdarahan**: catat jumlah, warna, dan lama keluar darah.

* **Istirahat & kelola stres**: hormon sangat sensitif terhadap stres.

* Gunakan **pembalut** agar bisa menilai banyaknya darah.

* Jika nyeri, bisa minum **obat pereda nyeri (misal ibuprofen/paracetamol)** bila tidak ada alergi.

* Hindari hubungan intim sementara bila perdarahan dan nyeri masih berlangsung.


---


✅ **Kesimpulan:**

Berdasarkan cerita kamu (darah keluar setelah haid selesai, sedikit, disertai nyeri), **kemungkinan besar ini darah sisa haid atau perdarahan ringan akibat hubungan seksual** dan biasanya **tidak berbahaya** bila hanya berlangsung beberapa hari dan tidak deras.

Namun, bila flek dan nyeri **berulang tiap siklus atau semakin berat**, **sebaiknya periksa ke dokter kandungan** untuk USG dan pemeriksaan leher rahim agar lebih pasti.


Apakah fleknya sekarang

sudah berhenti, atau masih keluar sampai hari ini?

3 jam yang lalu
Suka
Balas
Halo. Keluhan nyeri perut saat haid (dismenore) yang selalu Anda alami, ditambah dengan perdarahan dan nyeri setelah berhubungan intim yang baru terjadi ini, **bukanlah kondisi yang normal dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis kandungan.** Nyeri haid yang parah dan berkepanjangan, seperti yang Anda alami, merupakan salah satu tanda menstruasi tidak normal yang perlu diperhatikan. Demikian pula dengan perdarahan atau flek yang terjadi di luar periode menstruasi, apalagi disertai nyeri setelah berhubungan intim:

Kondisi seperti flek kecoklatan dan nyeri di perut serta area vagina setelah berhubungan intim, terutama jika ini adalah kejadian baru setelah satu tahun menikah, perlu dievaluasi. Beberapa kemungkinan penyebabnya bisa meliputi iritasi atau luka pada vagina atau leher rahim, infeksi, polip, atau kondisi lain yang memerlukan diagnosis medis. Sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, untuk mencari tahu penyebab pasti dari keluhan Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.

2 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan