🔥 Diskusi Menarik

Meremehkan rasa sakit dan trauma orang lain

Dulu saya masih sering membandingkan trauma yang dimiliki orang lain dengan pengalaman yang pernah saya alami. Salah seorang teman saya lahir di keluarga berada dengan bapak dan ibu yang lengkap. Bagi saya semua tampak baik-baik saja. Suatu ketika dia bercerita bahwa dia pergi ke psikiater karena terlalu banyak masalah di keluarga. Mulanya saya meremehkan dan sangsi, emang dia punya masalah apa di keluarga. Dia tak seperti saya yang ditinggal mati bapak dan ditinggal pergi ibu. Dia juga tidak miskin seperti saya. Tapi saya menahan diri untuk tidak terburu menghakimi kondisi mentalnya. Setelah setahun menjalani pengobatan ke psikiater, dia akhirnya bercerita bahwa dia tidak merasa ada kehadiran ayah sejak kecil, dia merasa terbebani karena terus dibanding-bandingkan dengan kakak laki-lakinya, dia juga terus merasa dirinya harus lebih unggul dan menjadi kebanggan orang tua. Beban bertumpuk sejak kecil hingga usia dewasa ini lah yang kemudian membuatnya lelah. Dia telah berjuang membuktikan kemampuannya sebagai perempuan, namun dia masih terus dianggap sebagai beban bagi keluarga hanya karena dia belum menikah. Bukan kondisi belum menikah yang membuatnya stres, melainkan label "beban keluarga" yang disematkan kepadanya lah yang membuat dia semakin tersudut ke ruang gelap. Padahal dia cukup berprestasi dan independen sebagai perempuan. Saya hanya ingin berbagi di momen IWD2022 ini bahwa menikah tidak menikah adalah keputusan individu, jangan sampai hanya karena norma pada umumnya lalu kita menyakiti orang lain.

6
148k
1 komen

1 komentar

Halo Arunika, terima kasih untuk cerita pengalamannya.


Setiap orang memiliki permasalahan tersendiri, serta respon yang berbeda pula dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali. Sebaliknya, beberapa orang juga akan merasa terpuruk, mudah stres, menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya, atau bahkan akan berdampak juga pada kondisi fisiknya.


Perlu diketahui bahwa membandingkan kondisi anda dengan kondisi orang lain, hanya akan membuat anda semakin merasa paling menderita sehingga kurang mampu melihat potensi lain yang anda miliki. Selain itu, dengan membandingkan, maka terdapat kecenderungan untuk kurang menghargai perasaan orang lain. Dengan demikian yang dapat anda lakukan yaitu, anda hanya fokus pada hal yang dapat anda kendalikan daripada menghabiskan energi yang anda miliki pada hal yang tidak dapat anda kendalikan.


Sebagai orang terdekat dari teman anda, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah. Terkadang seseorang yang mengalami permasalahan tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional seperti Psikolog.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.