dok sebelumnya saya berhubungan sex 1 minggu dari situ saya haid,,tapi selesai haid saya mual sama sakit perut itu gejala hamil atau gerd? kebetula
... Lihat Lainnya
Anonim
1 tahun yang lalu
Malam Pertama
Dok, sy sudah 5 hari hbs menikah tp sampai skrg gagal trus saat melakukan hubungan, miss V sy susah di tembus dan suami sy cepat skli orgasme. Apa yg harus kami lakukan agar suami sy tdk cpt keluar, br sy jg susah skli terangsang. Apakah ada masalh dgn suami sy krn cepat keluar ato sy yg pux masalh krn susah skli terangsang.
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
11
1
2
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo sobat sehat, Terima kasih atas pertanyaannya.
Pertanyaan ini kurang jelas maksudnya sulit ditembus ini bagaimana, apakah sulit masuk, sama sekali tidak masuk atau bisa masuk tetapi sulit orgasme untuk wanitanya. Belum jelas. Tetapi sedikit penjelasan berikut semoga bermanfaat:
Rasa nyaman saat berhubungan seksual adalah aspek penting agar kedua pasangan terpenuhi hasrat biologisnya.
Tidak rileks atau kondiai stress pada wanita terutama saat berhubungan dapat menimbulkan nyeri dan ketidak nyamanan saat berlangsung hingga setelahnya.
Membicarakan dengan pasangan pada dasarnya merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan, keterbukaan apa yang disukai dan tidak jg penting agar kelangsungan hubungan seksual berjalan baik.
beberpaa tips:
- lakukan foreplay atau pemanasan sebelum mulai berhubungan
- pastikan kedua pasangan rileks dan happy ketika berhubungan seksual
- lakukan obrolan menyenangkan yang dapat membuat suasana semakin nyaman
- pastikan organ reproduksi dalam kondisi sehat, tidak ada nyeri dan sebagainya
Apabila sulit ditembus itu sama sekali tidak masuk maka perlu diperiksakan ke dokter spesialis kandungan terdekat.
Terimakasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.Pada malam pertama, banyak pasangan mengalami tantangan dan kesulitan dalam melakukan hubungan intim. Sulitnya penetrasi dan ejakulasi dini yang dialami oleh suami Anda adalah masalah yang umum terjadi pada awal pernikahan.
Pertama-tama, penting untuk menciptakan suasana yang nyaman dan rileks saat melakukan hubungan intim. Komunikasi terbuka antara Anda dan suami Anda sangat penting. Bicarakan tentang kekhawatiran dan keinginan Anda, serta dengarkan apa yang diungkapkan oleh suami Anda. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan memperkuat ikatan emosional antara Anda berdua.
Untuk mengatasi masalah ejakulasi dini, ada beberapa teknik yang dapat dicoba. Salah satunya adalah teknik "stop-start", di mana suami Anda menghentikan stimulasi saat dia merasa akan ejakulasi, kemudian melanjutkannya setelah sensasi ejakulasi mereda. Latihan ini dapat membantu mengontrol ejakulasi dan memperpanjang durasi hubungan intim.
Selain itu, Anda juga dapat mencoba menggunakan kondom yang mengandung bahan desensitisasi atau menggunakan pelumas yang mengandung benzocaine untuk membantu mengurangi sensitivitas pada penis dan memperlambat ejakulasi.
Untuk meningkatkan gairah dan terangsang, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional Anda. Berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, dan mengelola stres dapat membantu meningkatkan libido dan kepuasan seksual. Juga, jangan ragu untuk mencoba variasi dalam foreplay dan eksplorasi seksual untuk menemukan apa yang membuat Anda terangsang.
Jika masalah ini terus berlanjut dan mengganggu kehidupan seksual Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi seksual. Mereka dapat memberikan saran dan bantuan yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.
Harap dicatat bahwa jawaban ini hanya berdasarkan informasi yang Anda berikan dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan profesional medis. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang kompeten.
Related content