Gata gatal

Dok kenapa saya tiba-tiba rasa gatal pada kemaluan saya dan ada gumpalan putih yg melengket di dalam, saat sa berdiri atau jalan terasa geli gatal dan saat saya buang air kecil dan mengenai air terasa gatal tetapi d saat sya duduk tidak rasa gatal itu kenapa yah dok bulan lalu sya menstruasi dari tanggal 16 sampai 19 September dan d bulan ini saya belum haid


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

gatal pada kemaluan, ada gumpalan putih lengket di dalam vagina, rasa geli atau gatal terutama saat berdiri/jalan, dan perih saat buang air kecil — kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi jamur vagina (kandidiasis vaginalis).

Kemungkinan Penyebab Utama:

  1. Infeksi jamur (Candida albicans) Ciri khasnya:
  • Keputihan putih kental seperti susu basi atau gumpalan tahu
  • Gatal hebat di area vagina dan sekitar bibir vagina
  • Kadang disertai perih saat BAK atau setelah hubungan
  • Biasanya tidak berbau, tapi sangat mengganggu karena gatal

2. Infeksi campuran (jamur + bakteri)

Kadang jamur tumbuh bersamaan dengan bakteri, menyebabkan rasa gatal dan nyeri lebih parah, bahkan bisa muncul sedikit bau tidak sedap.

Iritasi akibat sabun pembersih, celana ketat, atau lembap

Jika area vagina sering lembap (misalnya karena keputihan tidak dibersihkan atau celana terlalu ketat), jamur mudah tumbuh kembali.


Tentang Haid yang Belum Datang:

Kamu menyebut haid terakhir 16–19 September, dan sekarang sudah 20 Oktober, artinya kamu telat sekitar 1 bulan.


Kemungkinan penyebabnya bisa :

  • Stres, kelelahan, perubahan berat badan, atau infeksi vagina yang memengaruhi keseimbangan hormon
  • Hamil, jika kamu aktif berhubungan dan tidak memakai KB — sebaiknya tes kehamilan (test pack) untuk memastikan
  • Gangguan hormonal sementara, misalnya karena infeksi, perubahan pola makan, atau kurang istirahat


Apa yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang:

  1. Tes kehamilan dulu, terutama jika sudah telat haid lebih dari 1 minggu.
  2. Hindari sabun atau pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi. Cukup bersihkan dengan air hangat dan keringkan lembut.
  3. Gunakan celana dalam yang longgar dan kering. Ganti jika terasa lembap.
  4. Jangan douching atau mengorek ke dalam vagina, karena bisa memperparah infeksi.
  5. Bisa gunakan salep antijamur (seperti clotrimazole, miconazole, atau nystatin) yang dijual bebas di apotek — oles tipis di area luar vagina 2× sehari.
  6. Bila gatal sangat parah, keluar keputihan terus-menerus, atau muncul bau tidak sedap / nyeri bawah perut, segera periksa ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut (kadang butuh obat oral antijamur).
3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Berdasarkan keluhan Anda mengenai rasa gatal pada kemaluan yang disertai gumpalan putih yang melengket, serta sensasi gatal yang memburuk saat berdiri, berjalan, atau terkena air kencing, ini seringkali merupakan tanda adanya infeksi pada area kewanitaan:

Gumpalan putih dan rasa gatal adalah gejala umum dari beberapa kondisi, yang paling sering adalah:

  1. Infeksi Jamur Vagina: Ini sangat mungkin terjadi, terutama jika gumpalan putihnya menyerupai keju cottage dan disertai rasa gatal yang hebat, bahkan bisa terasa seperti terbakar saat buang air kecil. Perubahan hormon, seperti yang bisa terjadi menjelang atau saat menstruasi, dapat memicu pertumbuhan jamur yang tidak terkendali.
  2. Infeksi Bakteri Vagina (Bacterial Vaginosis): Meskipun keputihan biasanya berwarna keabuan atau kehijauan dan berbau menyengat, terkadang bisa juga berwarna putih dan menyebabkan gatal serta sensasi terbakar saat kencing. Sensasi gatal yang lebih terasa saat berdiri atau berjalan mungkin disebabkan oleh gesekan atau tekanan pada area yang meradang, sementara saat duduk tekanan tersebut berkurang. Rasa gatal saat terkena air kencing juga menunjukkan adanya iritasi atau peradangan pada kulit di sekitar kemaluan. Mengenai siklus menstruasi Anda yang belum datang bulan ini, perubahan hormon yang terjadi bisa memengaruhi keseimbangan bakteri dan jamur di vagina, sehingga memperburuk gejala atau menjadi pemicu infeksi. Ada baiknya juga untuk mempertimbangkan kemungkinan kehamilan jika ada riwayat hubungan seksual, karena perubahan hormon saat kehamilan juga dapat memengaruhi keputihan dan sensitivitas area kewanitaan. Sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau dokter umum. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan Anda dan memberikan penanganan yang tepat. Hindari menggaruk area yang gatal dan jangan mencoba mengobati sendiri tanpa diagnosis yang jelas, karena bisa memperparah kondisi. Sementara itu, jaga kebersihan area kewanitaan dengan baik, gunakan celana dalam berbahan katun yang nyaman, dan hindari penggunaan sabun kewanitaan berpewangi.
4 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan