Dok mau tnyaa.. ketika melakukan Hb dan terangsang kluar cairan
Dok mau tnyaa.. ketika melakukan Hb dan terangsang kluar cairan pelumas berwarna kuning agak kental dan agak bau amis apakah berbhaya
Dok mau tnyaa.. ketika melakukan Hb dan terangsang kluar cairan pelumas berwarna kuning agak kental dan agak bau amis apakah berbhaya
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Rahayu putri, terima kasih atas pertanyaan nya.
Keluarnya **cairan berwarna kuning agak kental dan berbau amis** saat atau setelah terangsang **tidak normal**, dan bisa menandakan adanya **infeksi pada organ reproduksi**, terutama jika disertai gejala lain seperti:
* Gatal atau panas di vagina
* Nyeri saat berhubungan (HB)
* Nyeri bawah perut
* Keputihan berwarna (kuning, kehijauan, atau abu-abu)
* Bau tidak sedap (amis, busuk, asam menyengat)
Berikut kemungkinan penyebabnya:
1. **Vaginosis bakterialis**
* Disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri normal di vagina.
* Ciri khas: cairan encer atau kental berbau amis, terutama setelah HB.
2. **Infeksi menular seksual (IMS)** seperti **trikomoniasis**, **klamidia**, atau **gonore**
* Cairan bisa berwarna kuning atau kehijauan, kental, dan berbau tajam.
* Sering disertai nyeri, gatal, atau perih saat buang air kecil.
3. 🧫 **Infeksi jamur (kandidiasis)**
* Biasanya cairan berwarna putih kental seperti susu basi, tetapi jika bercampur dengan infeksi bakteri bisa tampak kekuningan dan berbau.
### Apa yang Sebaiknya Kamu Lakukan
* **Periksa ke dokter kandungan atau dokter umum** untuk **tes vaginal swab** atau **pemeriksaan cairan vagina**, supaya bisa diketahui penyebab pastinya.
* **Jangan menunda** jika cairan makin banyak, bau makin tajam, atau ada nyeri/panas.
* **Hindari penggunaan sabun kewanitaan yang terlalu wangi**, karena bisa memperburuk iritasi.
* **Gunakan kondom** saat berhubungan, sampai jelas penyebabnya, agar tidak menular ke pasangan.
Cairan dengan deskripsi tersebut bisa menjadi indikasi adanya infeksi pada area kewanitaan, seperti vaginosis bakterial, trikomoniasis, atau infeksi lainnya. Infeksi ini jika tidak ditangani dapat menimbulkan ketidaknyamanan lebih lanjut atau komplikasi. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa mengunjungi Dokter Umum terlebih dahulu atau langsung ke Dokter Kandungan (Spesialis Ginekologi) untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin tes laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan Anda.
Related content