Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaTentang sarjana zaman sekarang
Kalau dulu jadi sarjana termasuk bangga dan punya masa depan baik, tapi kenapa sekarang ini boleh dibilang sarjana spt tdk ada harganya lagi? Yang lulus S-2 apalagi S-3 jarang sekali, tapi kenapa kalo kerja di kantor sering dibilang terlalu mahal untuk menggaji sedangkan jadi dosen atau guru BLM tentu diterima kecuali lulus ujian sertifikasi. Jadi juga banyak yang menganggur. Tapi apakah lulusan S-3 umumnya tetap dpt kerja tdk sampai menganggur? Dulu beasiswa cuma sampai S-1, sekarang sampai S-3. Saya pernah bimbing skripsi mahasiswi ambil dari skripsi yang sudah jadi hanya saja diganti analisanya saja. Jadi apa tujuan skripsi thesis disertasi yg sdh jadi masuk google? Kalo dulu wanita BLM menikah lbh dari 30 tahun dianggap perawan tua, tapi sekarang bnyk yg usia 40 bahkan 50 tahun BLM nikah. Jadi apakah sebutan perawan tua masih berlaku? Ada yg bilang pria membujang di usia 35 tahun matang, tapi wanita membujang di usia 35 tahun dianggap perawan tua. Dulu mamaku nikah usia 28 tahun dan papaku 29 tahun waktu itu sdh dianggap kawin agak tua. Tapi zaman sekarang nikah di atas 30 tahun masih dibilang muda, apalagi usia 20-an masih dianggap terlalu muda. Jadi apakah pergeseran sosial di zaman sekarang ini karena faktor apa saja?
1 komentar
Terbaru
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab dengan detail.Pertama-tama, mengenai persepsi terhadap sarjana zaman sekarang, memang ada pergeseran dalam pandangan masyarakat terhadap nilai sarjana. Dulu, memiliki gelar sarjana dianggap prestisius dan menjanjikan masa depan yang baik. Namun, dengan semakin banyaknya lulusan sarjana, persaingan di dunia kerja juga semakin ketat. Hal ini menyebabkan banyak lulusan sarjana mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka.
Selain itu, ada juga persepsi bahwa lulusan S-2 atau S-3 sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya lapangan kerja yang membutuhkan kualifikasi tinggi, persaingan yang ketat, atau kurangnya pengalaman kerja yang relevan. Namun, tidak dapat dikatakan bahwa semua lulusan S-3 mengalami pengangguran. Terdapat perbedaan antara bidang studi dan kebutuhan pasar kerja di setiap negara.
Tentang beasiswa, memang ada peningkatan dalam kesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga tingkat S-3. Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di negara tersebut.
Mengenai skripsi, tesis, dan disertasi yang sudah ada di Google, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kemajuan teknologi dan akses mudah ke informasi. Namun, penting untuk diingat bahwa skripsi, tesis, dan disertasi adalah karya ilmiah yang harus dihasilkan oleh mahasiswa sebagai bukti kemampuan mereka dalam melakukan penelitian dan kontribusi terhadap pengetahuan di bidang studi mereka.
Tentang pergeseran sosial terkait usia pernikahan, memang terjadi perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap usia pernikahan. Dulu, menikah di usia 20-an dianggap wajar dan umum, sedangkan sekarang banyak yang menunda pernikahan hingga usia 30-an atau bahkan lebih. Perubahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan nilai dan norma sosial, peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan karier, serta perubahan dalam pola hidup dan harapan individu.
Pergeseran sosial ini bisa dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, budaya, dan perkembangan teknologi. Setiap masyarakat memiliki dinamika dan perubahan yang unik, dan faktor-faktor ini dapat berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam membentuk pergeseran sosial.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pilihan dan kebebasan untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri. Tidak ada standar yang mutlak dalam hal pernikahan atau karier, dan setiap orang memiliki hak untuk menentukan waktu dan jalur yang sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai mereka.
Saya harap jawaban ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pertanyaan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan beri tahu saya.
Related content