Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSembuh
Bagaimana tanda sembuh dari kecemasan dan serangan panik? Kalau pun sembuh, bisakah sembuh total? Kalau kembali kambuh, bagaimana cara mengatasinya?
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.
Perlu disadari bahwa kecemasan/ panic/ perasaan cemas bukanlah hal yang perlu dihilangkan secara total. Tetapi hal tersebut perlu dikendalikan agar tidak muncul secara berlebihan dan sesuai porsinya. Munculnya rasa cemas dapat membuat kita lebih waspada/ antisipasi/ mempersiapkan diri sebaik mungkin dan sebagainya, sehingga hal tersebut tidak selamanya buruk. Yang membedakan antara cemas biasa dan gangguan kecemasan, yaitu apabila rasa cemas tersebut sudah berlebihan, tidak dapat dikendalikan, bersifat irasional, serta mengganggu keseharian. Apabila berbicara mengenai kekambuhan, maka akan kembali kepada sejauh mana seseorang dapat mengontrol kecemasannnya ketika menghadapi situasi tertentu.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan yaitu, anda perlu mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa cemas, serta efek yang turut hadir pada diri anda, sehingga anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan keluar) saat perasaan cemas anda muncul sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Anda dapat meminta dukungan dari kerabat yang anda percaya, agar mampu membantu mengevaluasi pikiran anda yang muncul. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.