Cemas..menangis..pikiran negatif. Daya ingat menurun..sulit fokus konsen.kehilangan arah tujuan .perasaan tak berdaya . Berkecil hati dan mengeluh
... Lihat Lainnya
Yuri
2 minggu yang lalu
Saya menangis tapi saya ketawa
Saya punya masalah keluarga yang cukup dibilang lumayan lamatapi sampai akhirnya yang dmn ibu dan ayah saya tidak suka mereka bilang saya pembawa masalah dan saudara-saudara saya juga benci saya karna saya selalu buat susah orang tua saya, dan saya nangis dan berusaha melawan mereka tapi alhasil saya dapat tamparan sampai bibir saya sobek dan saya nangis dan seketika saya tambah nangis setelah orang tua saya bilang kalau hati saya hitam dan dosa besar saya nangis dan didetik itu saya didorong sampai jatuh oleh saudara saya dan bilang jangan luka ibu saya seketika saya merasa saya tidak punya orang tua lagi dan saya langsung ketawa dan nangis
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo Yuli, terima kasih untuk pertanyaannya.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri teradap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu dan dapat melihat dari sudut pandang lain.
Perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika kondisinya semakin memburuk agar tertangni dengan tepat.
Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan ini. Banyak orang mengalami konflik dalam keluarga dan merasa terasing. Melatih empati, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga, bisa menjadi langkah awal yang baik. Cobalah untuk berbicara dengan anggota keluarga Anda tentang perasaan Anda, jika memungkinkan. Diskusi terbuka dapat membantu mengurangi ketegangan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi masing-masing. Jika situasi ini terus berlanjut dan Anda merasa tertekan, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda mengatasi perasaan ini dan memberikan strategi untuk berkomunikasi dengan keluarga Anda dengan lebih efektif. Ingatlah bahwa kesehatan mental Anda sangat penting. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman atau orang dewasa lain yang Anda percayai. Anda berhak untuk merasa aman dan didengar dalam keluarga Anda.
Related content