🔥 Diskusi Menarik

Penyebab kemiskinan

Faktor apa saja yang menyebabkan kemiskinan? Apakah ada juga sarjana yg hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak dapat kerja, kena musibah, bencana, dll? Apakah jumlah orang miskin lebih banyak daripada orang kaya, begitu juga negara maju lebih sedikit daripada negara-negara berkembang atau terbelakang? Apakah beda miskin dengan melarat? Apakah suku primitif dan terasing juga termasuk miskin? Apakah WNA yg masuk Rudenim juga orang miskin yang tidak punya uang untuk masuk ke negara lain secara legal jadi pakai cara apa saja spt perahu, jln darat Lintas batas negara tanpa paspor, dll.? Apakah orang yang apatride umumnya juga miskin karena tidak dapat mengurus dokumen spt KTP, akta, sertifikat, dll? Apakah mereka bisa menempuh pendidikan? Apakah orang miskin umumnya memiliki masalah psikologis yang lebih besar daripada orang kaya tapi tidak punya uang untuk ke psikolog dan psikiater kecuali rohaniwan dan pekerja sosial yang gratis sampai ada BPJS Kesehatan yang bisa bantu dengan kelas III atau gratis?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tentu, saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin.

Penyebab kemiskinan dapat bervariasi dan kompleks, dan seringkali melibatkan kombinasi faktor ekonomi, sosial, dan politik. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan antara lain:

  1. Ketidakadilan sosial dan ekonomi: Ketimpangan pendapatan dan akses terhadap sumber daya seperti pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan dapat menyebabkan kemiskinan.

  2. Pengangguran: Ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan memadai dapat menyebabkan kemiskinan.

  3. Kurangnya pendidikan: Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas dapat membatasi peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan berpenghasilan tinggi.

  4. Kondisi kesehatan: Biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dapat menyebabkan kemiskinan.

  5. Bencana alam dan konflik: Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau konflik bersenjata dapat menghancurkan infrastruktur dan sumber daya ekonomi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kemiskinan.

Tentu saja, ada kemungkinan bahwa sarjana juga dapat hidup di bawah garis kemiskinan karena berbagai alasan seperti ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka, musibah, atau bencana yang menghancurkan sumber daya mereka.

Tentang perbandingan jumlah orang miskin dan orang kaya, ini dapat bervariasi antara negara dan wilayah. Namun, secara umum, jumlah orang miskin cenderung lebih banyak daripada orang kaya, terutama di negara-negara berkembang atau terbelakang.

Miskin dan melarat adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan subtil antara keduanya. Miskin mengacu pada kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, perumahan, dan pendidikan. Sementara itu, melarat menggambarkan kondisi yang lebih ekstrem, di mana seseorang tidak memiliki apa-apa dan hidup dalam keadaan yang sangat miskin.

Suku primitif dan terasing juga dapat mengalami kemiskinan, terutama jika mereka tidak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi dan layanan dasar seperti pendidikan dan layanan kesehatan.

Tentang WNA yang masuk ke Rudenim atau orang yang tidak memiliki kewarganegaraan, mereka mungkin menghadapi tantangan dalam mengurus dokumen identitas seperti KTP, akta, dan sertifikat. Namun, ini tidak selalu berarti bahwa mereka secara otomatis miskin. Situasi mereka dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti latar belakang ekonomi dan sosial.

Orang miskin seringkali menghadapi masalah psikologis yang lebih besar daripada orang kaya. Namun, akses ke layanan kesehatan mental seperti psikolog dan psikiater dapat menjadi kendala bagi mereka yang tidak mampu membayar biaya tersebut. Dalam beberapa kasus, rohaniwan dan pekerja sosial dapat memberikan dukungan gratis, dan dengan adanya BPJS Kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan mental dengan kelas III atau gratis, ada harapan untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Harap dicatat bahwa jawaban ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kondisi spesifik. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan beri tahu saya.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan