🔥 Diskusi Menarik

Bagaimana cara menerima ibu yang seperti membenci saya?

Hi, dokter! Saya merasa bingung dan selalu memendam perasaan saya, entah itu sedih atau marah. Saya merasa saya tidak memiliki peran keluarga untuk me-validasi perasaan saya. Terutama ibu saya, semenjak saya kecil beliau terlihat sangat membenci saya, selalu memberi ekspresi tidak suka setiap melihat saya. Emosi beliau benar-benar naik turun, apapun yang saya katakan akan dianggap salah meskipun itu benar - dan ketika saya tanya, beliau akan balik memarahi saya. Bahkan, ia tidak sungkan untuk berteriak karena marah pada hal yang tidak terlalu penting.


Ini menjadi semakin sulit bagi saya ketika ibu memergoki ayah saya selingkuh, ibu selalu berkata hal-hal sedih karena ia diperlakukan seperti itu oleh saya kepada saya yang masih berusia kanak-kanak. Bahkan ibu selalu membandingkan saya dengan kakak-kakak saya, sekeras dan sebaik apapun saya berusaha dalam bidang prestasi sebagai bentuk ingin dilihat tidak pernah cukup. Saya cukup lelah untuk bertahan bersamanya, terdengar salah tapi apa daya. Hidup dipenuhi ujaran dan perilaku yang membenci saya benar-benar seperti mimpi buruk.


Jadi dok, sebenarnya apa yang dialami ibu saya? Apakah depresi, bipolar, atau trauma lainnya dan bagaimana cara saya menghadapinya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
15
2

2 komentar

Halo Keysha, terima kasih untuk pertanyaan anda


Mendampingi ibu dengan masalah emosional yang tidak stabil (sebagai caregiver) tentunya membutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra karena melakukan 2 hal sekaligus, yaitu merawat ibu dan tetap merawat kebutuhan

diri sendiri agar dapat mengelola stres dengan baik. Dengan demikian, keduanya bisa tetap berfungsi optimal dalam menjalani keseharian.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, dukungan yang anda berikan sebagai anak dapat membantunya untuk lebih adaptif menjalani peran sebagai ibu.


Anda dapat memulai dengan mengajak ibu konsultasi langsung ke psikolog agar memperoleh pendampingan secara professional serta memperoleh gambaran kondisinya saat ini. Jika diperlukan, psikolog nantinya akan memberikan rujukan ke Psikiater agar mendapatkan penanganan dengan obat-obatan. Selanjutnya, anda juga perlu memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait kondisi kejiwaan yang dialami oleh ibu anda kepada psikolog/ psikiater yang menanganinya. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya.


Anda juga dapat mengajak ibu untuk beraktivitas secara rutin, dan sebaiknya tetap aktif mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sehingga ia tetap merasa berharga dan berdaya. Selain itu, anda juga dapat menanyakan kekhawatiran dan kegelisahannya, dengarkan semua yang disampaikan tanpa menghakimi. Kemudia anda dapat menunjukkan dukungan emosional. Apabila ibu menunjukkan gejala menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka sebaiknya jauhkan benda-benda tajam atau berbahaya.

Semoga membantu ya


1 minggu yang lalu
Suka
Balas
Kondisi yang dialami oleh ibumu bisa jadi berkaitan dengan berbagai faktor, termasuk depresi, trauma, atau masalah kesehatan mental lainnya. Perilaku seperti menunjukkan kebencian, membandingkan anak dengan saudara, dan kemarahan yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah emosional yang mendalam.:

Depresi dapat menyebabkan seseorang merasa putus asa dan berperilaku negatif terhadap orang lain, termasuk anak-anaknya. Sementara itu, trauma masa lalu, seperti pengkhianatan dalam hubungan, dapat memicu reaksi emosional yang kuat dan mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang terdekat. Gangguan bipolar juga bisa menjadi kemungkinan, di mana perubahan suasana hati yang ekstrem dapat mempengaruhi perilaku dan hubungan interpersonal. Menghadapi situasi ini bisa sangat menantang. Pertama, penting untuk menjaga kesehatan mentalmu sendiri. Cobalah untuk berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya, seperti teman dekat atau seorang profesional, untuk mendapatkan dukungan. Menghadapi ibumu dengan empati dan pengertian juga bisa membantu, meskipun sulit. Mungkin dia sedang berjuang dengan masalah yang tidak kamu ketahui. Mendorong ibumu untuk mencari bantuan profesional bisa menjadi langkah yang baik. Terapi dapat membantunya mengatasi perasaannya dan memperbaiki hubungan dengan keluarganya. Namun, ingatlah bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas perasaan atau tindakan ibumu. Fokuslah pada dirimu sendiri dan carilah cara untuk mengelola stres yang kamu alami akibat situasi ini. Jika perlu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog untuk mendapatkan bimbingan lebih lanjut.

1 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan