🔥 Diskusi Menarik

Apakah kurang bergaul bisa menyebabkan gangguan jiwa

Apakah org yg jarang bergaul Dan suka menyendiri bisa terkenal gangguan jiwa? Apakah autisme itu termasuk neurosis atau psikotik atau jenis lainnya lagi? JD kalo gak mau bergaul Dan suka menyendiri hidup dlm dunia sendiri lama2 bisa jadi autisme atau schizophrenia? Apakah jikalau kena COVID 19 bisa memperburuk kejiwaan? Sblm COVID obat saya hanya dosis kecil. Stlh kena COVID 19 dosis mulai bertambah sampai gejala hebephrenic schizophrenia akhirnya obat psikotik dosisnya plg besar Dan Lamictal 2x2 Kali sehari. Sekarang sdh cocok dengan obatnya hanya saja msh stres Dan depresi setelah bangun tidur Dan mudah tersinggung jikalau dikritik shg sering tidak akur dgn TEMAN baik di dunia nyata maupun medsos Dan suka berdebat tapi selalu menang. Saya hanya puas Dan riang gembira kalo ada tugas bos saya Dan bisa nyanyi lagu kebangsaan negara-negara sekarang sudah 163 krg 32 lagi kalo sanggup sampai Vatikan. Hanya itu yg bisa JD kebanggaan saya. Saya lagi ikut lomba cover lagu Dan menciptakan lagu semoga saja bisa menang kalo hoki shg bisa memberi peluang saya JD penyanyi professional Gospel. Sekarang ini saya tdk boleh keluar rumah kecuali kontrol ke RSJ, bank dkt rumah, servis HP, vaksin COVID 19 Dan urusan lainnya. Alasannya disuruh jaga ibuku yg BLM bisa vaksin COVID 19 krn punya autoimun Dan takut kena COVID 19 Dari luar kalo saya keluar rumah. Hanya pas kalo ada pertemuan komunitas Rohani pagi saya senang Dan stres kurang krn hanya boleh keluar pagi sampai siang kalo berobat Dan ada urusan penting. Tapi kalo sdh sore tdk boleh keluar rumah. Pmbntu juga tdk boleh keluar rumah dgn alasan bisa bawa Penyakit COVID 19 Dari luar, krn sdh bnyk kerabat yg kena COVID 19 meskipun ringan. Tapi sekarang sudah dibilang COVID 19 sdh berkurang JD endemi tapi saya msh BLM boleh keluar rumah apalagi sore Dan plg mlm. Apakah ibuku punya ketakutan yg berlebihan? Gejalanya mild depressive episode. Ada org yg punya Penyakit autoimun tapi berani vaksin COVID 19 Dan tdk papa Dan bisa bebas keluar rumah. Saya sering merasa bosan di rumah terus krn saya termasuk aktivis Rohani. Jadi terapi apa yg bisa diberikan selain obat psikiater? Bakat langka saya yaitu nyanyi lebih Dari seratus lagu kebangsaan negara-negara msh BLM bnyk dikenal orang, hanya hoki kalo bisa JD penyanyi professional Gospel krn saya cenderung menunjukkan sifat indigo saya shg sering dianggap aneh Dan gila. JD bgmana caranya agar bisa bebas keluar rumah kpn saja Dan bisa mengembangkan bakat langka saya Dan ikut aktivis Rohani lagi. Sblm pandemi saya aktivis Rohani Dan sering ketemu komunitas Rohani shg waktu itu obatnya msh dosis kecil. Tapi stlh kena COVID 19 dosisnya mulai besar sampai kena hebephrenic schizophrenia obatnya dosisnya plg besar. JD apa saja yang hrs saya lakukan? Skrg saya hanya menunggu hoki saya kalo bisa menang lomba cover lagu Dan menciptakan lagu bisa mengubah nasib saya tanpa hrs keluar negeri.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kebingungan sehingga menimbulkan banyak pertanyaan. Namun, ada baiknya anda berkonsultasi secara langsung ke psikolog/ psikiater terkait kondisi anda yang cukup kompleks sehingga mendapatkan gambaran sekaligus penanganan yang sesuai.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.
  1. Kurang bergaul tidak secara langsung menyebabkan gangguan jiwa. Namun, isolasi sosial yang berkepanjangan dan kurangnya interaksi sosial dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa seperti depresi dan kecemasan.

  2. Tidak semua orang yang jarang bergaul dan suka menyendiri mengalami gangguan jiwa. Beberapa orang mungkin memiliki preferensi untuk hidup secara lebih introvert atau memiliki kebutuhan sosial yang lebih sedikit. Namun, jika perilaku ini mengganggu fungsi sehari-hari dan kesejahteraan seseorang, maka mungkin perlu dievaluasi lebih lanjut oleh profesional kesehatan mental.

  3. Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. ASD bukan termasuk dalam kategori neurosis atau psikotik. Ini adalah kondisi yang berbeda dengan gejala dan karakteristik sendiri.

  4. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak bergaul atau suka menyendiri secara langsung menyebabkan autisme atau schizophrenia. Kedua kondisi ini memiliki penyebab yang kompleks dan melibatkan faktor genetik dan lingkungan.

  5. COVID-19 dapat mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang. Stres, kecemasan, dan depresi dapat meningkat selama pandemi ini. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 secara langsung memperburuk kondisi kejiwaan seperti schizophrenia. Namun, penting untuk tetap memantau kesehatan mental Anda dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami perubahan yang signifikan.

  6. Dalam hal pengobatan, penting untuk tetap berkomunikasi dengan psikiater Anda dan mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan. Jika Anda merasa stres dan depresi setelah bangun tidur, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental Anda tentang hal ini. Mereka dapat membantu mengevaluasi dan menyesuaikan pengobatan Anda jika diperlukan.

  7. Selain obat psikiater, terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi bicara dapat membantu mengelola stres, depresi, dan meningkatkan kesejahteraan mental Anda. Anda juga dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas rohani Anda untuk membantu mengatasi rasa bosan dan mengembangkan bakat Anda.

  8. Mengenai keputusan untuk keluar rumah, penting untuk mengikuti pedoman dan aturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang risiko COVID-19 bagi ibu Anda yang memiliki penyakit autoimun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

Terakhir, saya mendorong Anda untuk tetap berkomunikasi dengan profesional kesehatan mental Anda untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang tepat sesuai dengan situasi Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan