Obat penguat kandungan

Selamat siang dok, apakah saya dpt mengetahui jenis² obat penguat kandungan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
33
2

2 komentar

Hallo Asriani Tresia, terima kasih atas pertanyaan nya.

Dikutip dari Reproductive Facts, dalam kondisi tertentu pada perkembangan trimester kehamilan, dokter akan menyarankan perawatan untuk membantu mengurangi risiko keguguran.

Berikut beberapa obat penguat kandungan yang diberikan untuk mencegah kegagalan kehamilan atau keguguran:

1. Hormon progesteron

Dosis hormon progesteron yang direkomendasikan:

  • Kapsul: 200 mg per hari selama 12 hari.
  • Supositoria (dimasukkan melalui vagina): 25 mg hingga 100 mg.
  • Injeksi: 5 hingga 10 mg per hari selama 10 hari.

Efek samping dari obat penguat kandungan hormon progesteron:

  • Nyeri di bagian perut.
  • Perdarahan ringan pada vagina.
  • Memengaruhi gula darah (mulut kering, sering buang air kecil, kehilangan nafsu makan, rasa haus).
  • Sakit kepala ringan.
  • Mengalami pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.

2. Dydrogesterone

3. Allylestrenol

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/obat-penguat-kandungan/)

Sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter spesialis kandungan anda.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan konteks yang diberikan, obat penguat kandungan yang biasa diberikan oleh dokter untuk mencegah keguguran adalah hormon progesteron dan dydrogesterone. Hormon progesteron dapat menambah kekuatan lapisan dinding rahim dan membantu tubuh beradaptasi dengan pertumbuhan janin. Sedangkan dydrogesterone merupakan jenis hormon progestasional sintetis yang bermanfaat untuk mengatasi kurangnya hormon progesteron dan merawat lapisan rahim. Namun, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga dosis dan jenis obat yang diberikan oleh dokter dapat berbeda-beda pula. Penting untuk selalu mengikuti saran yang diberikan dokter dan tidak mengonsumsi obat tanpa resep dokter. Semoga jawaban ini membantu! Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?
1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan