Kelainan pada plasenta

Slamat pagi

Perkenalkan aku rai.... Usiaku 37tahun..aku baru saja melahirkan tapi sayang bayiku meninggal dalam kandungan saat usia kandunganku hampir menginjak 8bulan.akhirnya aku diinduksi dan melahirkan secara normal. Saat melahirkan diketahui penyebab bayiku meninggal karena kelainan pada plasenta dimana plasentanya terpilin... Sedangkan setiap usg dokter bilang kalo semuanya normal bayi sehat.. Air ketuban normal... Hanya saja berat badan bayi yang kurang.. Dan disarankan agar aku lbh banyak makan

Yang menjadi pertanyaanku knp dokter tidak tahu keadaan plasentaku sampai akhirnya bayiku meninggal.. Trimakasi dok sebelumnya..apakah ada cara untuk memgetahui hal tersebut sehingga kedepannya tdk terjadi hal spt ini lg

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
89
5
1

1 komentar

Hallo Sunia putri, terima kasih atas pertanyaan nya.

Janin terlilit tali pusar (tali pusat) atau nuchal cord merupakan salah satu komplikasi persalinan yang kerap terjadi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena dalam beberapa kasus, leher bayi bisa tercekik tali pusarnya sendiri. Namun pada kondisi lainnya, kasus bayi terlilit tali pusar (tali pusat) mungkin juga tidak terlalu berbahaya seperti yang Anda bayangkan selama ini.


Beberapa penyebab bayi terlilit tali pusar, seperti:

1. Tidak dilindungi lapisan jeli yang memadai

2. Tali pusar terlalu panjang

3. Memiliki bayi kembar

4. Struktur tali pusar yang lemah atau buruk


Kondisi bayi kelilit tali pusar tidak bisa terlihat secara kasat mata.

Bahkan, Anda yang sedang mengandung juga tidak bisa merasakan bila janin terlilit tali pusar secara langsung.

Itulah mengapa pentingnya rutin menjalani pemeriksaan kehamilan guna mendeteksi kemungkinan adanya pada bayi di dalam kandungan.

Ketika dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), biasanya lilitan tali pusar di tubuh atau kepala bayi akan terlihat.

Ada dua jenis USG yang bisa Anda pilih selama kehamilan, yaitu USG transvaginal dan USG abdominal.

USG abdominal atau perut dilakukan dengan cara mengoleskan suatu gel khusus ke seluruh bagian perut.

Selanjutnya, dokter menggunakan alat berupa transduser atau stik probe yang digerakkan di atas perut Anda.

Alat inilah yang berguna untuk mengamati seluruh isi perut beserta berbagai organ di dalamnya, dan kemudian ditampilkan pada sebuah monitor.

Mirip seperti USG abdominal, USG transvaginal juga akan menampilkan hasil pemeriksaannya pada sebuah monitor.

Akan tetapi, proses USG transvaginal dilakukan dengan cara memasukkan transduser tersebut ke dalam vagina Anda.

Dengan begitu, pengamatan pada kehamilan sekaligus organ reproduksi wanita bisa dilakukan secara langsung.

Sayangnya, USG transvaginal tidak bisa dilakukan kapan pun seperti USG abdominal.

Ini karena waktu pemeriksaan USG transvaginal saat hamil hanya bisa dilakukan di awal trimester atau sebelum usia kehamilan genap 8 minggu.

Jika pemeriksaan USG menemukan janin terlilit tali pusar di awal masa kehamilan, sebaiknya jangan panik.

Tak jarang, kondisi ini bisa segera membaik dan tali pusat terlepas dengan sendirinya sebelum memasuki masa kelahiran.

Ya, cara melepaskan lilitan tali pusat pada janin atau bayi dalam kandungan bisa dengan sendirinya.

Bahkan meskipun lilitan pada bayi tetap ada, dokter dapat melakukan penanganan tertentu sesuai kondisi Anda dan bayi.

Jika lilitan ditemukan selama proses persalinan, dokter dan tim medis akan secara rutin memantau kondisi ini.

Jadi, bila nantinya ditemukan adanya risiko komplikasi, bisa segera dilakukan penanganan.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/bayi-terlilit-tali-pusar-apa-bahaya/)

3 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan