Kehamilan Pertamaku: Kelulusan Ganda #SharingWithHS
Kehamilan disekitarku merupakan hal yang lumrah, menikah, hamil, seperti tiada tantangan. Berbeda denganku. Itu ujian yang berat untukku.
1.5 tahun berlalu, 2 garis biru itu tak kunjung muncul. Ku coba lagi dan lagi, tapi seperti tak ada titik terang.
Sapaan, gurauan, dan harapan dalam sepenggal kalimat, "kapan punya anak?" tak jarang mengalir dari telinga menembus hingga ke hati.
Bagi orang yang tak kuat, mungkin itu adalah cara memadamkan jiwa.
Beruntungnya, aku punya suamiku yang mendampingiku melalui semua itu. Aku menyibukkan diriku dengan ujian CPNS yang ada di depan mata.
Belajar, stress menghadapi ujian, bergojek ria kesana kemari untuk melengkapi berkas, semua hal itu membantuku melupakan kegundahan akan kehamilan untuk sementara.
Hari pengumuman kelulusan tiba, dan ternyata aku lulus. Rasanya senang sekali. Dengan penuh semangat kuputuskan untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan yang dibutuhkan sebagai kelengkapan dokumen kelulusan.
Sesampainya di Puskesmas, badanku seperti tak bersahabat, suhu badanku meningkat, 'meriang'. Apa mungkin bahagia menyebabkan 'meriang'? Aku baru ingat, "Aku belum datang bulan!"
Kuberanikan diriku melakukan tes kehamilan saat itu juga, walau mungkin hasil negatifnya akan menghilangkan euforia kelulusan ku saat itu juga, meruntuhkan duniaku lagi.
Tak lama kemudian, namaku dipanggil. Suara dalam dadaku rasanya tak karuan, dug-dag-dig-dug-dug-dig-dag.
Tak sempat ku tatap wajah petugasnya, suara lembut itu menyapa, "Selamat ya bu, ibu hamil".
Air mata tanpa terasa mengalir, aku lulus keduanya di hari yang sama. Rasanya di hari itu, aku seperti memeluk dunia dan seisinya.
Ditulis oleh istriku: Desye

























HalloAgil Bredly Musa dan Desye, terima kasih telah berbagi cerita dan pengalamannya.