Ciri-Ciri Hamil Tapi Haid Tetap Lancar, Gimana Ya?

Aku dengar ada beberapa kasus wanita yang sudah mulai hamil tapi tetap mengalami haid. Apa benar bisa hamil meski haid tetap lancar? Kalau iya, ciri-ciri hamilnya seperti apa ya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Hallo Tania Saputri, terima kasih atas pertanyaan nya.

Pertanyaanmu bagus banget ๐Ÿ‘ banyak orang juga sering bingung soal ini.


Sebenarnya **secara medis wanita yang sudah hamil tidak bisa haid lagi**.

Alasannya, ketika sel telur berhasil dibuahi dan menempel di rahim, tubuh akan menghasilkan hormon (progesteron & hCG) yang tugasnya **menghentikan siklus haid** supaya janin bisa bertahan. Jadi **haid normal (lancar, dengan pola teratur) tidak akan terjadi saat hamil**.


๐Ÿ‘‰ Tapi, memang ada kondisi di mana **ibu hamil tetap mengalami perdarahan mirip haid**. Inilah yang sering bikin orang salah sangka:


* **Perdarahan implantasi** โ†’ biasanya hanya flek cokelat/pink, ringan, 1โ€“3 hari, muncul di awal kehamilan.

* **Perdarahan akibat perubahan hormon** โ†’ bisa mirip haid tapi biasanya lebih sedikit/lebih singkat dari biasanya.

* **Perdarahan dari leher rahim (serviks) yang lebih sensitif** misalnya setelah berhubungan.

* **Kondisi medis** seperti polip, infeksi, atau ancaman keguguran.


### Jadi, bisa hamil tapi tetap keluar darah, **bukan haid biasa** ya.


---


### Ciri-ciri hamil meskipun ada perdarahan:


* Darahnya lebih sedikit, warnanya cokelat atau merah muda, dan cepat berhenti.

* Tetap muncul **gejala kehamilan awal** seperti:


* Payudara lebih kencang atau nyeri.

* Mual, muntah, cepat lelah.

* Sering buang air kecil.

* Suhu tubuh basal lebih tinggi dari biasanya.

* Telat haid atau pola haid terasa berbeda dari biasanya.


Kalau perdarahannya banyak seperti haid normal, teratur tiap bulan, biasanya itu **bukan kehamilan**, melainkan haid sesungguhnya.


---


Mau aku jelasin juga cara **membedakan perdarahan awal kehamilan dengan haid biasa** biar k

amu lebih gampang mengenalinya?

6 hari yang lalu
Suka
Balas
Seorang wanita hamil tidak mengalami menstruasi yang sebenarnya karena dinding rahim tidak luruh. Jadi, tidak benar bahwa seseorang bisa hamil dan tetap mengalami haid yang lancar. Namun, ada kasus di mana ibu hamil mengalami perdarahan yang bisa disalahartikan sebagai haid. Perdarahan ini bukanlah menstruasi dan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
  1. Perubahan serviks: Serviks lebih mudah berdarah karena peningkatan aliran darah.
  2. Pendarahan implantasi: Terjadi saat embrio menempel pada dinding rahim, biasanya 7-14 hari setelah pembuahan.
  3. Kondisi lain yang lebih serius: Seperti kehamilan ektopik, keguguran, atau masalah pada plasenta. Meskipun terjadi perdarahan yang mirip haid, ciri-ciri kehamilan lainnya mungkin tetap muncul. Beberapa tanda kehamilan yang bisa membedakannya dari gejala haid meliputi:
  • Nyeri payudara: Nyeri saat haid biasanya berhenti saat menstruasi dimulai, sedangkan saat hamil, nyeri dapat berlangsung lebih lama.
  • Kram perut: Kram saat haid terpusat di bagian bawah perut dan berlangsung 1-2 hari, sedangkan saat hamil, kram cenderung terpusat di satu sisi dan mereda lebih cepat.
  • Flek darah: Flek saat haid muncul setelah menstruasi dimulai, sedangkan flek saat hamil (pendarahan implantasi) muncul 10-14 hari setelah pembuahan.
  • Mual dan muntah: Mual saat haid jarang terjadi, sedangkan saat hamil, mual bisa terjadi di pagi hari dan berlangsung hingga minggu ke-9 kehamilan.
  • Perubahan suasana hati (mood swing): Perubahan mood saat haid tidak berlangsung lama, sedangkan saat hamil, mood swing dapat bertahan lebih lama.
  • Ngidam: Ngidam saat haid biasanya hanya sebentar, sedangkan saat hamil, perubahan selera makan lebih spesifik dan mendesak. Jika Anda mengalami perdarahan yang tidak biasa atau mencurigai adanya kehamilan, sangat disarankan untuk melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Kehamilan dapat terdeteksi setidaknya 10 hari setelah telat haid.
6 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan