WA : 0877-7655-8899
OBAT
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Halo dokter. Saya ibu hamil 31 minggu. Sekarang sedang puasa hari ke 3. Alhamdulillah puasa hari 1 dan 2 lancar.
Tapi yang saya rasakan. Terjadi peningkatan suhu tubuh saya (badan terasa panas seperti mriang) dan sekarang sedang flu. Untuk mengurangi rasa panas tersebut. Saya sering tidur di lantai / pakai kipas angin, tak jarang saya membasahi tubuh dengan air. Pertanyaan nya apakah aman keadaan seperti itu? Atau bagaimana? Apakah saya mengalami dehidrasi? Mengingat Tidak ada keluhan lain seperti sakit kepala / kontraksi.
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Rini Anggriani, terima kasih atas pertanyaan nya.
Puasa saat hamil memang bisa menimbulkan perubahan pada tubuh, terutama jika tidak mendapatkan cukup cairan atau nutrisi. Dari yang kamu ceritakan, ada beberapa kemungkinan penyebab badan terasa panas dan flu:
1. **Dehidrasi Ringan hingga Sedang**
- Meski tidak ada sakit kepala atau kontraksi, peningkatan suhu tubuh bisa menjadi tanda dehidrasi ringan.
- Saat puasa, tubuh kehilangan banyak cairan, terutama jika cuaca panas atau kurang asupan air saat sahur.
2. **Perubahan Metabolisme Saat Hamil**
- Saat hamil, metabolisme meningkat, sehingga tubuh bisa terasa lebih panas dari biasanya. Ditambah lagi dengan puasa, tubuh mungkin mulai beradaptasi dengan pola makan dan hidrasi yang berubah.
3. **Flu atau Infeksi Ringan**
- Flu juga bisa menyebabkan badan terasa panas seperti meriang.
- Pastikan cukup istirahat dan konsumsi vitamin yang dianjurkan dokter untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
### Apakah Aman Tidur di Lantai atau Pakai Kipas Angin?
- **Tidur di lantai**: Bisa membantu menurunkan suhu tubuh, tapi hati-hati jika lantai terlalu dingin karena bisa membuat tubuh semakin drop.
- **Pakai kipas angin**: Tidak masalah, asal tidak langsung mengarah ke tubuh dalam waktu lama.
- **Membasahi tubuh dengan air**: Bisa membantu menurunkan suhu tubuh, terutama jika merasa gerah.
### Apa yang Bisa Dilakukan?
**Perbanyak cairan saat sahur dan berbuka** → Minum air putih minimal 2-3 liter sehari (dibagi antara sahur dan berbuka).
**Pastikan asupan nutrisi cukup** → Konsumsi makanan yang mengandung elektrolit seperti kurma, buah-buahan, dan sayuran.
**Istirahat yang cukup** → Jika tubuh merasa lemah, jangan paksakan diri.
**Pantau tanda-tanda dehidrasi berat** → Seperti pusing, lemas berlebihan, mulut sangat kering, atau urin berwarna pekat. Jika mengalami ini, sebaiknya pertimbangkan untuk membatalkan puasa dan segera minum air.
**Konsultasi dengan dokter** jika demam atau flu tidak membaik dalam beberapa hari.
Tidur di lantai atau menggunakan kipas angin untuk mengurangi rasa panas adalah langkah yang baik, tetapi pastikan juga untuk tetap terhidrasi saat berbuka puasa. Mengompres tubuh dengan air bisa membantu meringankan rasa panas, tetapi jangan sampai mengabaikan asupan cairan yang cukup saat berbuka dan sahur. Meskipun tidak ada keluhan lain seperti sakit kepala atau kontraksi, tetap penting untuk memantau kondisi tubuh. Jika suhu tubuh terus meningkat atau flu tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pastikan juga untuk memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, urine yang berwarna gelap, atau merasa sangat haus. Jika mengalami gejala tersebut, segera minum cairan yang cukup dan pertimbangkan untuk tidak melanjutkan puasa jika kondisi tidak membaik. Secara umum, jika ibu merasa tidak nyaman atau khawatir tentang kesehatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi kehamilan. Kesehatan ibu dan bayi adalah yang terpenting, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.
Related content