Assalamualaikum Dokk

Saya Hamill Tapi Udah Lewat HPL nya Apakah Itu Membahayakan

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Hallo Atteu Ntiww, terima kasih atas pertanyaan nya.

Melansir dari laman Pregnancy Birth and Baby, kehamilan biasanya berlangsung kurang lebih 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).

Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan.

Jadi, usia kehamilan 40 minggu sebenarnya tidak menjadi patokan utama kelahiran bayi.

Ini karena bayi bisa saja lahir sedikit lebih cepat atau lebih lambat, tetapi tidak berbeda terlalu jauh.

Sementara kelahiran yang lewat dari usia kehamilan 42 minggu terbilang terlambat lahir atau kehamilan serotinus (atau kehamilan postterm).

Lanjutkan Membaca

Bayi yang lahir terlambat ini tentu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi didasari oleh beberapa penyebab.

Ada beberapa hal umum yang menjadi penyebab bayi lahir terlambat atau belum kunjung lahir padahal sudah waktunya:

  • Ibu pertama kali hamil.
  • Ibu hamil di usia yang sudah cukup tua, misalnya hamil saat berusia lebih dari 35 tahun.
  • Ibu pernah melahirkan melewati batas HPL di kehamilan sebelumnya.
  • Ibu sedang mengandung bayi laki-laki.
  • Ibu memiliki indeksi massa tubuh (IMT) yang tergolong obesitas.
  • Ibu belum pernah mengalami terlambat melahirkan, tetapi ada anggota keluarga yang sebelumnya pernah mengalami ini.

Penyebab bayi lahir terlambat atau belum kunjung lahir padahal sudah waktunya juga bisa dikarenakan kesalahan perhitungan HPL ibu hamil.

Ada beberapa risiko masalah kesehatan bayi yang lahir lewat dari waktu yang seharusnya, meliputi:

  • Bayi kesulitan bernapas.
  • Bayi mengalami keterlambatan perkembangan atau terhenti karena masalah plasenta.
  • Bayi mengalami penurunan cairan ketuban.
  • Bayi berada dalam bahaya karena perlambatan detak jantung dan masalah kesehatan lainnya.
  • Bayi berisiko menghirup feses pertamanya dalam kandungan (aspirasi mekonium).
  • Bayi berukuran lebih besar dari rata-rata saat lahir (makrosomia janin).
  • Cairan ketuban bayi sedikit (oligohidramnion) yang berisiko memengaruhi detak jantung bayi dan menekan tali pusat saat kontraksi.
  • Kematian bayi pada saat lahir.

Sementara itu, bayi yang terlambat lahir juga bisa membawa risiko komplikasi persalinan bagi ibu hamil.

Risiko yang mungkin Anda alami karena bayi terlambat lahir seperti infeksi postpartum, perdarahan postpartum, serta mengalami robekan vagina yang parah saat melahirkan.

(https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/penyebab-bayi-terlambat-lahir/)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya tidak dapat memberikan jawaban yang tepat berdasarkan konteks yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan tidak jelas dan tidak terkait dengan informasi yang diberikan. Jika Anda memiliki pertanyaan yang lebih spesifik atau informasi tambahan, silakan sampaikan kepada saya.
2 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan