Assalamu'alaikum dokter....
Saya ingin bertanya dok mengenai makanan sehat untuk anak usia dini, yaitu buah dan sayur apa yang bagus untuk a
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Teman-teman yang aktif di media sosial kemungkinan besar sudah mendengar kabar kematian Laura Anna. Laura adalah selebriti yang sedang menuntut keadilan terkait kondisi lumpuhnya setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2019.
Sebelum meninggal, Laura sempat cerita ia memiliki luka Dekubitus. Ini penyakit apa ya? Apa penyakit ini bisa menyebabkan kematian?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Irina, terima kasih atas pertanyaannya
Ulkus dekubitus atau pressure ulcer adalah luka akibat penekanan yang lama pada kulit karena berbaring terus-menerus. Luka paling sering muncul pada area kulit yang tertekan saat berbaring, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus juga dikenal sebagai bed sores. Ulkus dekubitus berisiko terjadi pada orang yang menderita suatu penyakit hingga menyebabkan gerak tubuhnya terbatas. Penderita tersebut akan berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda dalam waktu yang lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang terus-menerus mengalami penekanan dan muncul luka.
Gejala ulkus dekubitus berdasarkan tahap perkembangannya :
- Tahap 1 (Warna kulit berubah menjadi kemerahan atau keunguan, dan dapat disertai dengan pembengkakan serta kulit teraba hangat)
- Tahap 2 (Kulit lecet dan menunjukkan tanda-tanda jaringan mati di sekitar luka. Luka terbuka dan dasar luka berwarna merah atau merah muda juga dapat terlihat. Kulit pun bisa mengalami lepuhan yang berisi cairan)
- Tahap 3 (Ulkus masuk lebih jauh ke dalam kulit. Tahap ini memengaruhi lapisan lemak dan luka terlihat dalam seperti kawah, dan bernanah)
- Tahap 4 (Ulkus sudah makin dalam hingga mencapai otot dan tulang)
ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ulkus dekubitus, yaitu:
- Kemampuan indera perasa menurun (Cedera saraf tulang belakang dan gangguan saraf dapat menyebabkan kemampuan indera perasa menurun sehingga penderita tidak merasakan adanya luka. Hal tersebut membuat luka tidak segera diobati dan menjadi semakin dalam.)
- Kurang asupan cairan dan nutrisi (Kondisi ini membuat daya tahan dan kesehatan kulit terganggu, sehingga mudah terjadi kerusakan jaringan kulit)
- Aliran darah terganggu (Aliran darah yang terganggu akibat diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, atau multiple sclerosis dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan akibat kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke area tersebut)
Gejala infeksi pada ulkus dekubitus :
Ketika kulit robek, bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Karena itu, infeksi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada penderita ulkus dekubitus. Tanda-tanda ulkus sudah terinfeksi meliputi:
- Luka bernanah
- Bau yang tidak sedap
- Rasa sakit pada kulit dan diiringi kemerahan serta rasa hangat ketika disentuh
- Demam
Pengobatan Ulkus Dekubitus
1. Mengubah posisi tubuh (Posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila menggunakan kursi roda, pindahkan tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap 15 menit atau ganti posisi setiap jam. Jika penderita berada di tempat tidur, gantilah posisi setiap 2 jam. Dokter juga akan menyarankan penggunaan kasur antidekubitus. Kasur ini dapat mengurangi tekanan pada area kulit tertentu, dan menjaga aliran udara ke area tersebut tetap baik. Meski begitu, posisi penderita tetap perlu diubah secara berkala)
2. Perawatan luka dekubitus (Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak mengandung alkohol dan pewangi, kemudian langsung keringkan. Jika sudah muncul luka terbuka, ulkus dekubitus perlu ditutup dengan perban, agar luka tidak terinfeksi dan kulit di sekitarnya tetap kering. Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis (cairan infus saline) setiap mengganti perban)
3. Operasi untuk mengangkat jaringan mati (Supaya luka dekubitus cepat sembuh, koreng dan jaringan yang sudah mati perlu diangkat melalui operasi minor (tanpa bius total). Tindakan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kulit baru yang sehat. Bila diperlukan, dokter bedah akan menggunakan jaringan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk menutup ulkus dekubitus)
4. Terapi tekanan negatif (Terapi tekanan negatif juga dikenal dengan nama vacuum assisted closure (VAC). Metode ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk membersihkan luka)
5. Obat-obatan (Pada perawatan luka dekubitus, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan, seperti:
- Ibuprofen atau diclofenac untuk meredakan rasa sakit, terutama ketika penderita sedang dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.
- Antibiotik minum atau salep untuk melawan infeksi bakteri, jika ulkus dekubitus sudah mengakibatkan infeksi pada penderita.
Komplikasi ulkus dekubitus :
1. Selulitis (Selulitis adalah infeksi kulit dan jaringan ikat lunak. Kondisi ini dapat menyebabkan daerah yang terinfeksi terasa hangat, tampak kemerahan, dan bengkak.Orang dengan saraf yang rusak seringkali tidak merasakan sakit pada area yang mengalami selulitis. Karena itu, kondisi ini perlu diwaspadai dengan cermat)
2. Infeksi tulang dan sendi (Infeksi dari luka tekan dapat masuk sampai ke dalam sendi dan tulang. Infeksi sendi (septic arthritis) bisa merusak tulang rawan dan jaringan. Sementara infeksi tulang (osteomielitis) akan mengurangi fungsi sendi serta anggota badan)
3. Kanker (Luka yang tidak sembuh dalam jangka panjang (Marjolin’s ulcer) dapat berkembang menjadi squamous cell carcinoma, yakni kanker pada sel-sel skuamosa)
4. Sepsis (Walau jarang, ulkus pada kulit dapat menyebabkan sepsis. Sepsis adalah kondisi yang terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke aliran darah dan memicu beragam gejala. Kondisi ini bisa berujung pada kematian bila tidak segera ditangani.)
Penyebab kematian ulkus dekubitus sendiri disebabkan kebanyakan akibat sepsis sehingga bakteri masuk ke dalam darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu perlu penanganan yang sangat komprehensif yang melibatkan dokter spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam serta dokter spesialis kesehatan fisik dan rehabilitasi.
Sekian dan Terima Kasih