backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Natrium Fosfat

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 21/06/2023

Natrium Fosfat

Natrium fosfat adalah obat pencahar. Jenis obat ini ada yang tergolong terbatas, ada pula yang termasuk obat keras. Cari tahu dosis aman penggunaan obat pencahar ini, aturan pakai, dan efek sampingnya.

Golongan obat: katartik

Merek dagang natrium fosfat: Flemavel, Nesfol, Fleet Enema, Purgatix.

Apa itu natrium fosfat?

Natrium fosfat (sodium phosphate) adalah obat untuk melancarkan BAB sehingga bisa mengatasi sembelit atau membersihkan usus besar sebelum pemeriksaan, seperti kolonoskopi

Obat ini mempercepat pengosongan usus halus dan usus besar. Sodium phosphate bekerja dengan cara meningkatkan kadar air di usus agar feses lunak dan mudah dikeluarkan.

Obat ini tidak digunakan dalam jangka panjang atau berulang.

Dosis natrium fosfat

natrium fosfat untuk sembelit

Di Indonesia, sodium phosphate tersedia dalam bentuk larutan minum dan enema, yakni cairan yang dimasukkan ke lubang anus. 

Obat yang digunakan mengandung dua jenis natrium fosfat, yaitu sodium phosphate monobasic monohydrate dan dibasic sodium phosphate heptahydrate

Pada produk larutan, konsentrasi kedua natrium fosfat masing-masing sebesar 2,4 gram dan 0,9 gram. Pada enema, masing-masing konsentrasi sebesar 19 gram dan 7 gram.

Dikutip dari situs MIMS, berikut dosis yang diperlukan berdasarkan keluhan dan kebutuhan.

Pembersihan usus sebelum operasi atau pemeriksaan dan sembelit

  • Dewasa

Minum 45 ml larutan yang diencerkan ke dalam 120 ml air dingin untuk 2 dosis.  Bila sudah meminum larutan, Anda harus minum segelas penuh air sebanyak 240 ml.

Larutan diminum sehari sebelumnya, pada pagi dan malam hari dengan rentang 12 jam. Obat sediaan enema diberikan sebanyak sekali sehari.

  • Anak

Gunakan sebotol enema sebesar 66 ml dengan kandungan 9,5 gram monobasic sodium phosphate dan 3,5 gram dibasic sodium phosphate. 2 – 4 tahun sebanyak 1/2 botol, 5 – 11 tahun sebanyak 1 botol.

Perlu Anda ketahui

Dosis di atas hanyalah gambaran umum, bukan patokan utama. Selalu ikuti anjuran dokter untuk mengetahui dosis yang tepat.

Aturan pakai natrium fosfat

Cara pakai dibagi berdasarkan sediaannya. Berikut penjelasannya.

1. Aturan pakai enema

Berikut cara pakai natrium fosfat enema.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lalu pakai sarung tangan.
  • Buka ujung kemasan enema dengan posisi tegak.
  • Berbaring dengan posisi menyamping di sisi kiri, angkat lutut kanan ke dada.
  • Masukkan ujung enema ke rektum, saluran ini letaknya sedikit masuk di dalam anus, secara perlahan. Saat dimasukkan, pastikan Anda mengejan seolah-olah sedang BAB.
  • Tekan badan botol enema hingga obat masuk seluruhnya ke rektum.
  • Keluarkan ujung botol enema perlahan, tetap tekan badan botol untuk mencegah cairan obat mengalir kembali ke botol.
  • Tetaplah berbaring. Bila pasien tidak bisa menahan cairan, Anda dapat membantu dengan menekan bokong selama 3 – 4 menit untuk mencegah obat keluar.
  • Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Gunakan sesuai petunjuk dokter dan kemasan. Hindari menggunakan lebih dari 2 kemasan dalam 24 jam, bahkan bila Anda tidak BAB. 

Penggunaan sodium phosphate berlebihan bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan jantung yang serius.

2. Aturan pakai larutan minum

Inilah langkah-langkah minum larutan sodium phosphate.

  • Sebelum mengonsumsi larutan hingga saat pemeriksaan, pastikan Anda hanya mengonsumsi air tanpa tambahan makanan padat atau serat, jangan makan apa pun.
  • Lalu, minumlah natrium fosfat sesuai anjuran.
  • Untuk mencegah mual setelahnya, minum air sebanyak mungkin.
  • Obat akan bekerja pada saat 30 – 60 menit setelah Anda mengonsumsinya. Efek bisa berlangsung hingga 6 jam.

Efek samping natrium fosfat

Berikut efek samping yang mungkin terjadi.

  • Mual.
  • Kembung.
  • Sakit perut.

Beberapa efek samping bisa menimbulkan masalah serius. Segera beri tahu dokter bila mengalami kondisi berikut.

  • Detak jantung tak stabil.
  • Muntah.
  • Pingsan.
  • Kejang.
  • Ruam.
  • Biduran.
  • Gatal.
  • Pembengkakan pada wajah, mata, lidah, mulut, bibir, dan tenggorokan.
  • Sensasi terbakar atau tersengat pada bibir, lidah, atau mulut.
  • Tenggorokan terasa menyempit.
  • Sesak napas.

Peringatan dan perhatian saat pakai natrium fosfat

Jangan gunakan sodium phosphate bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Masalah ginjal akibat terlalu banyak fosfat.
  • Operasi lambung.
  • Penyumbatan atau robekan di usus.
  • Asites.
  • Hiperparatiroidisme.
  • Megakolon.
  • Radang usus aktif.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Sindrom hipomotilitas.
  • Riwayat bypass lambung.

Sementara itu, beri tahu dokter bila Anda memiliki masalah berikut.

  • Gangguan elektrolit.
  • Memiliki faktor risiko gangguan elektrolit, seperti retensi lambung, hipertensi, sulit minum dengan jumlah yang mencukupi.
  • Hipotensi akibat kekurangan cairan.
  • Infark miokard.
  • Diabetes.
  • Gangguan refleks muntah atau sulit menelan.
  • Pasien yang lemah.

Apakah natrium fosfat aman untuk ibu hamil dan menyusui?

natrium fosfat untuk ibu menyusui

Beri tahu dokter bila Anda tengah hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.

Belum ada studi terkait efek sodium phosphate pada kehamilan pada hewan maupun manusia. Tidak diketahui apakah obat bisa menyebabkan kerusakan janin.

Obat ini hanya diberikan jika hanya benar-benar dibutuhkan.

Fosfat adalah kandungan normal pada ASI. Hingga saat ini, belum ada laporan efek penggunaan natrium fosfat dalam dosis tinggi pada ibu menyusui. 

Penambahan kadar fosfat di dalam tubuh terbilang kecil, apalagi bila menggunakan sediaan enema. Anda tidak perlu berhenti menyusui saat memakai obat ini.

Interaksi natrium fosfat dengan obat lain

Sodium phosphate bisa memengaruhi kinerja obat tertentu, begitu juga sebaliknya.

Untuk mengurangi risiko interaksi obat, beri tahu dokter bila Anda menggunakan obat berikut.

  • Obat hipertensi golongan ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, Ca channel blockers, seperti benazepril dan perindopril.
  • Obat pemicu buang air kecil atau diuretik.
  • Pil KB hormonal.
  • Antibiotik.
  • Pencahar berbasis natrium fosfat lainnya.
  • Antidiabetes.
  • Lithium.
  • Antiepilepsi.
  • Pereda nyeri nonsteroid, seperti naproxen dan ibuprofen.

Tidak semua obat yang berinteraksi dengan natrium fosfat dicantumkan pada daftar di atas.

Natrium fosfat adalah obat jangka pendek untuk sembelit atau membersihkan usus sebelum pemeriksaan.

Hanya gunakan obat ini sesuai anjuran dokter. Bila tidak, akan ada risiko overdosis berupa kerusakan ginjal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 21/06/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan